Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2021, 16:51 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak sedari dini perlu diajari pentingnya membedakan antara memberi pujian atau malah melontarkan ujaran seksis. Cara paling mudah dimulai dari lingkungan terdekat baik orangtua maupun teman.

Edukasi kesetaraan gender saat ini merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh orangtua. Hal ini untuk menekan angka pelecehan seksual yang masih banyak dialami khususnya oleh wanita. 

Ujaran seksis yang termasuk dalam ketagori pelecahan secara verbal merupakan salah satu yang paling sering dialami. Selain memang bertujuan buruk, banyak pula pelakunya tidak menyadari jika kata-katanya itu merendahkan.

Banyak yang menilai jika kalimat tersebut sebenarnya pujian namun direspon berlebihan oleh objeknya. Hal ini yang harus diluruskan sejak awal.

Baca juga: 6 Cara Kenali Beda antara Pujian dan Pelecehan

Direktur Rifka Annisa Women Crisis Center, Defirentia One Muharomah mengatakan jika edukasi untuk membedakan pujian dan pelecahan harus dimulai dari orangtua dan keluarga.

Caranya bisa dengan memanfaatkan momen sehari-hari, misalnya saat menonton televisi bersama. Umumnya konten TV kerap memunculkan candaan seksis atau humor yg muncul dari anggota keluarga.

"Di momen tersebut orangtua wajib menjelasakan perbedaan humor yang menyenangkan dan humor yang merendahkan perempuan atau laki-laki," jelasnya pada Kompas.com pada Kamis (25/03/2021).

Pendekatan yang bisa dilakukan dengan menanyakan kepada anak tentang perasaannya ketika menjadi objek candaan seperti itu.

Sampaikan pula jika merasa tidak nyaman dan direndahkan maka sebaiknya tidak melakukan hal tersebut kepada orang lain.

Baca juga: Cara Hannah Al Rashid Bikin Kapok Pelaku Pelecehan Seksual

Selain itu, orangtua juga harus bisa memberikan contoh yang baik untuk anak-anak. Hindari melontarkan kalimat yang mengarah ke hal tersebut karena anak adalah peniru yang baik.

Ia juga menambahkan jika membutuhkan role model yan positif dan pendidikan karakter agar anak memiliki kebiasaan menghargai dan menghormati orang sejak dini.

Ilustrasithinkstockphotos Ilustrasi

Sebaliknya, anak juga perlu diajari untuk merefleksikan dan mengungkapkan perasaannya, baik senang atau sedih terhadap sesuatu.

Dengan demikian anak bisa bersikap asertif dan belajar untuk menghargai maupun berempati pada apa yang dirasakan orang lain.

Defirentia juga menambahkan jika pengalaman setiap orang itu unik sehingga respon dan perasaan akan hal yang terjadi bisa berbeda-beda.

Pemahaman akan hal ini juga penting untuk membuat anak tidak mudah menghakimi orang lain atas perbedaan yang ada.

Baca juga: Jangan Berlebihan Memuji Orang yang Kurang Pede

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com