Namun, bagi mereka yang memerlukannya, jeda medsos bisa membuat seseorang lebih hadir di kehidupan nyata sehingga bisa mempelajari hobi baru dan merawat diri lebih baik.
Kualitas tidur juga mungkin akan membaik karena paparan sinar biru di malam hari berkurang.
Baca juga: Demi Kesehatan Mental, Perlukah Detoks Media Sosial?
Melansir Yahoo, berikut tanda-tanda seseorang butuh jeda medsos:
The fear of missing out (FOMO) bisa memicu kecemasan pada sebagian orang.
Orang-orang tersebut mulai merasakan sorotan yang didapatkannya di media sosial adalah sesuatu yang nyata buat mereka.
Menghabiskan terlalu banyak waktu online di medsos bisa membuat seseorang kesulitan membedakan perspektif online dan kehidupan nyata.
Baca juga: Kenapa Kita Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain di Media Sosial?
Mengecek notifikasi setiap waktu juga bisa menjadi tanda bahwa aktivitas digital sudah mengganggu relasi sosial di kehidupan nyata.
"'Likes" bisa sangat adiktif, menyebabkan dopamin, hormon perasaan senang, di otak yang memaksa seseorang untuk terus-menerus mengecek ponselnya," kata Modir.
Ini bisa berupa komplain dari orang sekitar bahwa penggunaan media sosial Anda mengganggu relasi sosial di dunia nyata atau penurunan interaksi dengan orang-orang sekitar.
Indikasi lain bahwa Anda sudah menggunakan media sosial secara berlebihan adalah terus-menerus menerima info yang sama dari berbagai platform media sosial.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.