"Ini hampir membahayakan kemampuan kita untuk berpikir dan mengembangkan percakapan santai kita sendiri," kata Modir.
Tanda lainnya bahwa Anda mungkin perlu jeda media sosial adalah ketika Anda bangun tidur dengan perasaan khawatir tentang apa yang dilihat di media sosial pada malam harinya.
"Ini mungkin karena Anda terus scrolling hingga larut malam. Ini adalah kebiasaan buruk yang sering kali menimbulkan tidur gelisah atau tidak nyenyak," kata Ostach.
Jika kebiasaan mengakses media sosial hingga larut malam sudah mengganggu jadwal tidur, maka mungkin inilah saatnya Anda harus membuat batasan dengan perangkat elektronik Anda.
Baca juga: Remaja di Era Media Sosial Dihantui Kecemasan
Beberapa orang merasa pandangan terhadap dirinya ikut terpengaruh dari apa yang dilihatnya di media sosial.
Konselor profesional klinis berlisensi dari Washington DC, Jermaine Graves menyebutkan, beberapa tanda seseorang memandang dirinya secara negatif, serta menyebabkan perasaan tidak berharga, putus asa, atau depresi.
Media sosial bisa memicu perasaan kompetitif, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kecemasan, membuat seseorang merasa perlu dirinya memenuhi ekspektasi sosial dari orang-orang yang mereka ikuti di media sosial.
"Ini hal yang tidak realistis dan berdasarkan fantasi saja," kata Modir.
Baca juga: Tak Hanya Ganggu PIkiran, Kecemasan Juga Sebabkan Gangguan Fisik
Tak ada yang salah dari penggunaan media sosial. Manfaat media sosial justru bisa kita dapatkan jika dapat menggunakannya decara wajar dan seimbang.
Misalnya, untuk memasarkan dagangan, membagikan momen tertentu bersama kerabat, mendapatkan informasi terbaru, dan lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.