Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Merasakan Bau Mulut Sendiri dan Tips Mengatasinya

Kompas.com - 26/03/2021, 13:57 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Setiap orang memiliki kekhawatiran, setidaknya sesekali, tentang bagaimana bau napas mereka.

Jika kita baru saja makan sesuatu yang pedas, atau terbangun dengan mulut berbuih, pasti kita berpikir napas kita pasti berbau tak sedap. 

Meski begitu, tetap saja sulit mencium bau napas sendiri, dan tak mudah pula untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang apakah kita menderita halitosis.

Baca juga: Belum Tentu karena Makanan, Ini 5 Penyebab Bau Mulut

Halitosis adalah nama klinis untuk kondisi bau mulut.

Nah, karena sulit untuk mengetahui seperti apa bau napas sendiri, beberapa orang mungkin akan merasa bau napas mereka baik-baik saja. Padahal, kondisinya sudah mengganggu orang di sekitar. 

Mengapa tak bisa mencium bau napas sendiri?

Tidak ada penjelasan pasti mengapa sulit untuk mencium bau napas sendiri.

Fenomena ini, bagaimana pun, mungkin didasarkan pada kemampuan sistem saraf sensorik untuk menyesuaikan diri dengan rangsangan yang selalu berubah di sekitar.

Kondisi ini dikenal sebagai adaptasi sensorik.

Informasi sensorik yang masuk melalui panca indera antara lain bau, pendengaran, rasa sentuhan, dan pengelihatan.

Indra penciuman sangat efisien dalam mengisolasi bau yang berbahaya, seperti asap, dan aroma yang menyenangkan, seperti masakan favorit.

Baca juga: Atasi Bau Mulut dengan Kayu Manis, Begini Caranya

Saat indra penciuman beradaptasi dengan rangsangan yang masuk, pengalaman tentang aroma yang dikenal cenderung memudar, dan menjadi kurang menonjol, asalkan tidak berbahaya.

Ketika kita selalu mencium bau napas sendiri, maka aroma itu menjadi "tidak berbahaya" bagi diri sendiri. Alhasil, kita menjadi terbiasa dengan aromanya dan berhenti menbauinya.

Ketidakmampuan untuk mencium napas sendiri mungkin juga disebabkan oleh anatomi.

Mulut dan hidung berkomunikasi satu sama lain melalui lubang di bagian belakang mulut. Ini mungkin akan membuat kita sulit mencium bau napas sendiri secara akurat.

Bagaimana cara mencobanya?

Jika kita pernah menonton film tentang remaja yang canggung, kita mungkin tidak asing dengan trik kuno, hirup udara di telapak tangan, dan lalu cium.

Namun ternyata, teknik ini tidak terlalu akurat.

Cara yang lebih baik untuk menilai napas secara manual adalah dengan menjilat bagian dalam pergelangan tangan dan mencium baunya.

Aroma nafas di kulit akan lebih mudah dikenali oleh hidung, meskipun -tetap saja, tak terlalu akurat.

Selain itu, ada beberapa metode lain untuk mendeteksi bau napas kita.

Baca juga: 7 Makanan yang Ampuh Usir Bau Mulut

Pertama, mintalah seseorang yang dipercaya untuk memberi tahu, apakah napas kita berbau tak enak.

Menggunakan pengikis lidah juga bisa bermanfaat, baik untuk menilai dan juga menghilangkan bau mulut.

Kikis bagian belakang lidah, karena titik ini sering menjadi sumber bau mulut. Setelah itu cium alat pengerik tersebut.

Jika baunya tidak enak, gabungkan menyikat lidah dengan sikat gigi, atau menggunakan pengikis setiap hari ke dalam rutinitas kebersihan mulut kita.

Memeriksa ke dokter gigi

Kita juga dapat meminta dokter gigi untuk melakukan tes bau mulut.

Ada beberapa metode yang bisa digunakan.

1. Tes halimeter

Tes ini mengukur tingkat senyawa sulfur yang mudah menguap (VSC). VSCs disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan, baik di usus maupun mulut.

Tes halimeter mengukur bagian per miliar VSC. Biasanya pengukuran yang berkisar di atas 100 bagian per miliar biasanya menunjukkan bau napas.

Tes halimeter juga tersedia untuk dibeli dan digunakan oleh konsumen. Beberapa di antaranya lebih dapat diandalkan daripada yang lain.

Baca juga: Pakai Masker Sebabkan Bau Mulut, Benarkah?

Sebelum membeli, tanyakan kepada dokter gigi, produk mana yang direkomendasikan.

2. Metode organoleptik

Metode ini bergantung pada penilaian pribadi dokter gigi tentang bau napas melalui sedotan plastik.

Seringkali, dokter gigi akan membandingkan pernafasan dari hidung ke mulut untuk membuat keputusan.

Dalam beberapa kasus, tes ini mungkin bertentangan satu sama lain. Tanyakan kepada dokter gigi, jenis tes apa yang terbaik.

Penyebab bau mulut

Kita mungkin ingin melihat bagaimana gaya hidup menentukan apakah kita berisiko mengalami bau mulut.

Kebersihan mulut yang buruk adalah salah satu penyebab paling umum dari bau mulut.

Jika kita tidak menyikat dan membersihkan gigi secara teratur, partikel makanan dan bakteri yang membusuk dapat tetap terperangkap di antara gigi, menyebabkan bau dan plak.

Jika plak pada gigi dibiarkan dan tidak dibersihkan setiap hari, dapat berubah menjadi karang gigi atau kalkulus yang keras.

Tartar mengumpulkan lebih banyak bakteri dan dapat menyebabkan kantong terbentuk di gusi di sekitar gigi.

Baca juga: Cegah Bau Mulut, Jangan Malas Gosok Lidah

Kantong ini menjebak makanan dan bakteri, menyebabkan bau mulut semakin parah.

Setelah karang gigi mengeras, kita hanya dapat dihilangkan dengan pembersihan gigi di dokter gigi.

Makanan

Apa yang kita makan dan minum juga penting. Makanan tertentu, seperti bawang putih dan bawang bombay, terkenal bisa menyebabkan bau mulut.

Sebab, bawang memang mengandung senyawa penghasil sulfur.

Saat kita menyantap makanan dengan rasa yang kuat atau berbumbu berat, baunya bisa bertahan di dalam mulut.

Minyak juga ditransmisikan dari perut ke aliran darah, dan akhirnya ke paru-paru, yang dapat memengaruhi bau napas selama beberapa hari.

Mereka yang mengalami bau mulut juga diketahui memiliki kebiasaan menenggak minuman beralkohol, kopi, dan rokok.

Mulut kering

Mulut kering bisa jadi penyebab bau mulut. Air liur membantu membersihkan mulut.

Jika kita tidak menghasilkan cukup air liur, makanan dan bakteri pembentuk bau mungkin tertinggal di mulut, menyebabkan aroma tak sedap.

Kondisi medis yang menyebabkan mulut kering antara lain adalah diabetes.

Selain itu, ada kondisi medis lain yang berpotensi menjadi penyebab bau mulut, seperti, infeksi sinus infeksi paru-paru, gagal hati, dan juga Gerd.

Dalam beberapa kasus, penyakit dapat menyebabkan napas menjadi amat tak sedap. 

Tips menghilangkan bau mulut

Menyikat dan membersihkan gigi dengan benang setelah makan adalah salah satu cara termudah untuk menghilangkan banyak kasus bau mulut.

Dalam keadaan terjepit dan tidak bisa menyikat, permen karet mint bebas gula adalah pengganti sementara yang bagus.

Jika lidah terasa berlapis, menggunakan pengikis lidah dapat membantu mengurangi halitosis.

Kemudian, kalau kita memiliki penumpukan plak atau karang gig, pembersihan menyeluruh di klinik dokter gigi juga akan membantu.

Baca juga: Istri Bisa Bantu Suami Atasi Bau Mulut, Tahu Caranya?

Menjaga kebersihan gigi setidaknya dua kali setahun akan membantu mencegah bau mulut.

Lalu, bila mulut kering menjadi masalah, gunakan obat kumur yang dirancang untuk memperbaiki kondisi ini.

Kita juga bisa mencoba menghisap es batu, permen karet tanpa gula, atau permen keras tanpa gula.

Ada juga pengganti air liur yang dijual bebas yang dapat membantu menghilangkan mulut kering.

Merokok juga membuat mulut berbau dan terasa tidak enak. Berhenti merokok adalah pilihan terbaik, tetapi jika belum siap untuk mengambil langkah itu, cobalah gosok gigi atau gunakan penyegar napas segera setelah merokok.

Oh iya, coba sajikan peterseli segar di piring. Mengunyah peterseli dapat membantu menyegarkan nafas dan menghilangkan bau tak sedap yang disebabkan oleh makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com