Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viagra Bisa Selamatkan Hidup Pengidap Penyakit Jantung, Benarkah?

Kompas.com - 27/03/2021, 23:00 WIB
Intan Pitaloka,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa yang menyangka jika sildenafil citrate yang umum dikenal dengan merek dagang viagra, yang dikenal sebagai obat vitalitas pria, ternyata punya manfaat lainnya?

Berdasarkan penelitian di Swedia baru-baru ini, disebutkan, sildenafil citrate selain membantu pria yang mengalami impotensi, itu juga dapat menurunkan risiko kematian atau mengalami serangan jantung.

"Masalah potensi umum terjadi pada pria yang lebih tua, dan riset kami menunjukkan bahwa penghambat PDE5 dapat melindungi dari serangan jantung dan memperpanjang umur."

Demikian dikatakan pemimpin penulis dalam penelitian itu, Martin Holzmann. Dia adalah asisten profesor kedokteran di Institut Karolinska di Stockholm, Swedia.

Baca juga: Di Inggris, Viagra Segera Dijual Bebas, Ada Apa?

PDE5 adalah enzim di dinding pembuluh darah, yang memengaruhi aliran darah dan bagaimana sel memberi sinyal pada tubuh.

Berdasarkan penelitian ini juga diungkap impotensi yang juga dikenal sebagai disfungsi ereksi dapat dikaitkan dengan gangguan aliran darah.

Akibatnya, gejala tersebut dapat menjadi tanda peringatan dini penyakit jantung pada pria sehat.

Ini dapat diobati baik secara lokal dengan obat suntik alprostadil yang dapat melebarkan pembuluh darah, atau dengan obat yang banyak digunakan sebagai penghambat PDE5, misalnya pil seperti Viagra dan Cialis.

Dalam riset yang lainnya, kelompok Holzmann membandingkan efek alprostadil dan penghambat PDE5 pada 18.500 pria.

Para responden adalah mereka yang pernah mengalami serangan jantung atau telah menjalani prosedur seperti bypass atau angioplasti, dan didiagnosis sebagai "stabil" dalam penyakit arteri koroner.

Baca juga: Apa Efek Viagra bila Dikonsumsi Wanita?

"Risiko serangan jantung baru paling besar selama enam bulan pertama setelah intervensi semacam itu," kata Holzmann dalam rilis mereka.

"Setelah itu kami menganggap penyakit arteri koroner stabil," sambung dia.

Pria dalam penelitian tersebut mulai menggunakan beberapa bentuk obat disfungsi ereksi setidaknya enam bulan setelah serangan jantung atau prosedur jantung.

Sekitar 16.500 pria menggunakan Cialis, Viagra, atau obat PDE5 lainnya, sedangkan sisanya menggunakan alprostadil yang disuntikkan.

Para peneliti kemudian memantau kesehatan pria tersebut selama rata-rata hampir enam tahun, selama waktu tersebut sekitar 2.800 pria meninggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com