Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Albert dari Monako Kritik Wawancara Harry dan Meghan

Kompas.com - 28/03/2021, 10:15 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pangeran Albert dari Monako menilai wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markel tidak pantas dilakukan.

Menurutnya keluhan apapun yang dirasakan oleh pasangan untuk harus disampaikan secara pribadi dan bukan lewat wawancara publik.

Pangeran Albert II, pimpinan Kerajaan Monako mengatakan berusaha berempati atas tekanan dan stres yang dihadapi oleh orang tua Archie tersebut. Namun ia menilai wawancara bersama Oprah Winfrey itu tak seharusnya dilakukan.

Baca juga: Biaya Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle Capai Ratusan Miliar

Dalam interviewnya bersamaa BBC, ia mengatakan percakapan yang kemudian disiarkan ke seluruh dunia itu sedikit mengganggunya.

"Tidak harus disampaikan di ruang publik sepertu itu, saya pikir itu bukan forum yang tepat untuk membahas hal semacam itu," terang putra dari mendiang aktris Grace Kelly seperti dilansir dari Tatler pada Minggu (28/03/2021).

Foto file ini diambil pada 10 Juli 2019 menunjukkan Pangeran Albert II dari Monako menghadiri pertandingan di Kejuaraan Wimbledon 2019 di The All England Lawn Tennis Club di Wimbledon, London barat daya. - Pangeran Monako Albert II telah dites positif untuk virus corona baru, kata kepala kerajaan itu dalam sebuah pernyataan pada 19 Maret 2020, menambahkan tidak ada masalah untuk kesehatannyaAFP/ADRIAN DENNIS Foto file ini diambil pada 10 Juli 2019 menunjukkan Pangeran Albert II dari Monako menghadiri pertandingan di Kejuaraan Wimbledon 2019 di The All England Lawn Tennis Club di Wimbledon, London barat daya. - Pangeran Monako Albert II telah dites positif untuk virus corona baru, kata kepala kerajaan itu dalam sebuah pernyataan pada 19 Maret 2020, menambahkan tidak ada masalah untuk kesehatannya

Ia berpendapat jika pembahasan tersebut seharusnya dilakukan secara intim bersama keluarga.

Namun, pria yang merupakan kerabat jauh Ratu Elizabeth ini juga menyampaikan harapannya jika Harry bisa hidup berbahagia bersama keluarganya dengan pilihan yang dibuatnya.

Lebih lanjut, ia berharap Pangeran Harry bisa mendapatkan yang terbaik dengan kehidupan barunya.

"Ini adalah dunia yang sulit di luar sana dan saya berharap bahwa dia dapat memiliki penilaian dan kebijaksanaan untuk membuat keputusan, pilihan yang tepat," ujarnya.

Baca juga: Mundur dari Kerajaan, Kini Pangeran Harry Kerja di Start Up

Bekerja

Pangeran Harry sendiri kini diketahui menjabat posisi sebagai chief impact officer di perusahaan start up bernama Better Up. Pekerjaan ini merupakan kali pertama putra mendiang Putri Diana ini bekerja di luar lingkungan Kerajaan Inggris.

Perusahaan yang berdiri sejak 2013 lalu ini menyediakan layanan kesehatan mental dan jasa pelatihan. Isu ini memang erat dengan adik dari Pangeran William ini karena sebelumnya sudah kerap terlibat dengan advokasi kesehatan mental.

Baca juga: Pangeran Harry Sebut Media Inggris Ganggu Kesehatan Mentalnya

Selain itu, ia juga kerap membagikan pengalamannya ketika harus menghadapi kematian ibunya yang begitu tragis dan mendadak.

Dalam wawancara yang ditayangkan lewat CBS juga disinyalir jika depresi yang diderita oleh Meghan Markle menjadi salah satu pemicu keduanya memutuskan menjalani hidup yang baru di Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Look Good
Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com