Kurang tidur meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Sementara durasi dan kualitas tidur yang optimal dapat meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
2. Meningkatkan risiko obesitas
Kurang tidur yang dibiarkan berlarut-larut dapat meningkatkan risiko obesitas. Kondisi ini terkait dengan penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, dan gagal jantung.
Baca juga: 10 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai
Selain itu, kurang tidur juga berkaitan dengan gangguan napas (sleep apnea) saat tidur. Kondisi ini meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung.
Sebab tekanan yang ditempatkan pada jantung lebih tinggi akibat kejadian kekurangan oksigen sepanjang malam.
Risiko stroke juga meningkat berlipat ganda apabila waktu tidur kurang dari enam jam.
3. Memengaruhi kesehatan mental
Kurang tidur terkait dengan depresi, kecemasan, stres, dan gangguan kejiwaan lainnya.
4. Mengurangi kadar testosteron
Pada pria, kurang tidur dapat menurunkan kadar testosteron dan jumlah sperma. Selain itu, kurang tidur juga dapat menurunkan gairah seks dan memengaruhi kesuburan.
Baca juga: Covid-19 Turunkan Kadar Testosteron Pria dalam Jumlah Signifikan
5. Meningkatkan risiko beberapa jenis kanker
Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko sejumlah kanker. Contohnya kanker usus besar dan kanker payudara. Hal ini juga dipicu oleh sleep apnea.
6. Meningkatkan risiko demensia Alzheimer
Terakhir, kurang tidur juga memengaruhi kondisi otak sehingga dapat meningkatkan risiko demensia seperti Alzheimer.
Gangguan tidur