Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Kotoran Saat BAB Cerminkan Kondisi Kesehatan, Benarkah?

Kompas.com - 29/03/2021, 12:09 WIB
Intan Pitaloka,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aroma kotoran yang dikeluarkan saat buang air besar (BAB) disebut bisa menggambarkan kondisi kesehatan kita saat itu. Benarkah demikian?

"Feses adalah kotoran tubuh yang melewati saluran pencernaan dan terdiri dari air, mikroorganisme mati, bahan makanan yang tidak dapat dicerna, dan beberapa lemak dan kolesterol, selain beberapa komponen kecil lainnya."

Demikian penjelasan yang disampaikan ahli gastroenterologi Marvin Singh, MD. seperti dikutip dari laman womenshealthmag.com.

Baca juga: Menahan Buang Air Besar, Apa Risikonya?

Nah, tak heran jika feses biasa berbau tak sedap, karena memang yang dikandungnya pun adalah "sampah" dari dalam tubuh.

Selain itu, ada pula beberapa alasan mengapa kotoran tersebut bisa amat berbau.

“Bau ini berasal dari makanan yang tidak tercerna, serta gas yang dihasilkan oleh bakteri di usus.”

Begitu penuturan Seyedehsan Navabi, MD, asisten profesor kedokteran klinis di Sekolah Kedokteran Rutgers, New Jersey, Amerika Serikat.

Navabi mengungkapkan, gas penyebab bau yang paling umum, disebabkan oleh hidrogen sulfida, yang memiliki banyak sulfur berbau, metil sulfida, dan benzopyrrole volatil.

Baca juga: Buang Air Besar Terasa Nikmat, Kenali 3 Penyebabnya

"Tetapi jumlah gas di kotoran dan betapa baunya itu, sangat bergantung pada apa yang kita makan dan seberapa sehat kita," kata Dr. Navabi.

Salah satu contohnya adalah ketika kita makan steak, feses kita ternyata lebih berbau dari biasanya.

Hal ini dikarenakan protein daging yang kaya akan asam amino metionin ini dapat membuat senyawa yang mengandung sulfur yang bau.

Untuk itu, agar mengurangi rasa panik atau pun kurangnya kesadaran akan kesehatan, kita perlu tahu apa-apa saja penyebab feses berbau.

1. Sedang minum antibiotik

Usus kita memiliki flora bakteri, yang merupakan kumpulan mikroorganisme yang membantu memecah makanan.

"Ketika kita minum antibiotik, itu dapat mengubah flora bakteri kita mengarah ke produk yang berbeda dari biasanya."

Demikian diungkapkan Aniqa Kohen, MD, Ahli gastroenterologi di UBMD Physician's Group.

Perubahan bakteri itu juga bisa menyebabkan perubahan bau.

Baca juga: Apakah Makan Salak Menyebabkan Susah Buang Air Besar?

2. Mengalami infeksi

Infeksi juga dapat mengacaukan bakteri di usus.

“Infeksi bakteri, virus atau parasit yang berbeda dapat mempengaruhi saluran pencernaan,” kata Dr. Navabi.

Bakteri ini memang dapat menyebabkan diare, tetapi juga dapat mengubah gas di kotoran dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

3. Alergi makanan

"Ketika kita memiliki intoleransi atau alergi makanan, tubuh tenti tidak dapat memproses bahan tertentu dengan benar," kata Dr. Singh.

Kombinasi gas yang dihasilkan oleh bakteri yang mencoba memecahnya dan makanan yang tidak tercerna dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

Ini juga dapat menyebabkan kita mengalami kram perut dan terkadang pendarahan.

4. Mengidap penyakit celiac

"Memiliki penyakit Celiac berarti tubuh kita memiliki reaksi kekebalan terhadap makan gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, dapat menyerang lapisan usus kecil," kata Dr. Navabi.

Kerusakan pada lapisan usus tersebut dapat membuat pencernaan kita sulit untuk menyerap nutrisi.

Akibatnya, kondisi ini berakhir dengan gejala seperti diare atau sembelit, kembung, gas, sakit perut, serta kotoran berminyak dan berbau.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar dengan Alami dan Obat

5. Penyakit radang usus

Penyakit radang usus (IBD) adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan beberapa kondisi autoimun seperti penyakit crohn dan kolitis ulserativa.

"Peradangan usus besar dengan kolitis ulserativa dapat mengubah bakteri di usus dan menyebabkan perdarahan dan keduanya dapat menyebabkan bau menyengat pada kotoran," kata Dr. Navabi.

"Penyakit crohn dapat menyebabkan masalah serupa, bersama dengan kesulitan menyerap nutrisi, dan itu juga dapat menyebabkan bau busuk," kata dia.

IBD secara keseluruhan dapat menyebabkan gejala tidak nyaman seperti diare, sakit perut, mual, dan muntah.

6. Tubuh tak menyerap makanan dengan benar

"Ada banyak hal yang dapat menyebabkan tubuh tidak menyerap nutrisi dengan benar atau yang disebut juga malabsorpsi," kata Dr. Kohen.

Penyebabnya adalah infeksi, alergi gluten, radang usus, dan beberapa sindrom lainnya.

“Setiap kali peradangan kronis terjadi di usus, hal itu dapat mengubah keseimbangan bakteri,” kata Dr. Navabi.

"Dan itu bisa menambah lebih banyak gas ke feses kita."

Jika kita menyadari bahwa ada bau tak biasa dari kotoran hingga berhari-hari, Dr. Kohen menyarankan untuk segera menghubungi dokter.

Tidak direkomendasikan untuk membiarkan keadaan begitu saja.

Lalu, setelah mengkonsultasikan ini ke dokter, kita juga bisa mengikuti tips berikut untuk menghindari tinja yang terlalu bau.

Baca juga: 8 Penyebab Buang Air Besar Berdarah yang Harus Diwaspadai

  • Perhatikan menu makanan

Jika akhir-akhir ini kita banyak makan bawang putih atau bawang bombai, maka hal itu bisa jadi penyebabnya.

Namun -memang, terkadang sulit untuk mengetahui apa yang menyebabkan bau itu.

“Ada baiknya membuat catatan harian apa saja yang kita makan. Ini dapat membantu mendeteksi apa yang menjadi penyebab kotoran berbau,” kata Dr. Singh.

Kita juga harus tetap memperhatikan gluten dan produk susu yang bisa saja menganggu pencernaan.

Dr. Kohen mengatakan daging, telur, brokoli, kembang kol, dan asparagus terkenal membuat feses berbau.

  • Pertimbangkan untuk menggunakan probiotik

Probiotik dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri sehat di usus.

Baca juga: Bersihkan Usus Besar dengan 7 Makanan Ini

"Probiotok juga dapat membantu mengatasi beberapa gejala GI jika gejala tersebut ringan," kata Dr. Singh.

  • Minum lebih banyak

Terkadang, menghidrasi lebih banyak dapat membantu menghilangkan bau tidak sedap pada kotoran kita.

“Penting untuk memiliki hidrasi yang cukup untuk kesehatan usus,” kata Dr. Navabi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com