Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Diet DEBM, Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Menyiksa

Kompas.com - Diperbarui 07/09/2021, 09:25 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Diet DEBM belakangan banyak dibincangkan sebagai pola diet efektif tapi dianggap tidak menyiksa tubuh.

Diet ini dipopulerkan oleh Robert Hendrik Liembono yang kemudian ditulis dalam sebuah buku bertajuk DEBM: Diet Enak, Bahagia & Menyenangkan (2018).

Bagi orang-orang yang sedang mencari cara menurunkan berat badan, memahami apa itu diet DEBM mungkin bisa menjadi langkah awal yang baik.

Apa itu diet DEBM?

Mengutip bukunya, diet DEBM adalah singkatan dari Diet Enak Bahagia dan Menyenangkan. Pada dasarnya ini merupakan diet rendah karbohidrat, tinggi lemak dan protein.

Konsepnya, ketika dalam keadaan rendah karbohidrat, tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai bahan bakar.

Jenis karbohidrat yang dinilai perlu dihilangkan dalam diet ini adalah nasi, mi, gula, kentang, ubi, hingga buah-buahan.

Namun, tak semua buah perlu dihilangkan. Buah-buahan seperti alpukat masih boleh dikonsumsi, dan beberapa buah lainnya masih dapat dikonsumsi dalam porsi wajar, di antaranya pir, apel, stroberi, hingga jambu air.

Diet DEBM adalah diet rendah karbohidrat, tinggi lemak dan protein. Konsepnya, ketika dalam keadaan rendah karbohidrat, tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai bahan bakar.UNSPLASH/RANDY FATH Diet DEBM adalah diet rendah karbohidrat, tinggi lemak dan protein. Konsepnya, ketika dalam keadaan rendah karbohidrat, tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai bahan bakar.
Sementara beberapa jenis karbohidrat yang diperbolehkan dikonsumsi dalam jumlah banyak seperti buncis, wortel, rebung, sayuran daun, hingga lobak.

Robert menjelaskan, sumber karbohidrat dan makanan dengan Indeks Glikemik (GI) tinggi harus dihindari karena lambat dicerna dan diserap tubuh sehingga lambat meningkatkan gula darah dan kadar insulin.

Adapun makanan dengan GI rendah, yakni di bawah angka 55.

"Bagi Anda yang sedang ingin menurunkan berat badan, terutama lemak, GI sangat penting karena tidak semua karbo diciptakan sama."

"Karbo dengan GI tinggi akan cepat meningkatkan gula darah, yang ujung-ujungnya sangat berpotensi menjadi lemak," tulisnya.

Diet DEBM juga tidak menyertakan olahraga. Namun, menurut Robert, olahraga dapat membantu tubuh lebih sehat dan mendapatkan hasil yang lebih cepat dalam penurunan berat badan.

Baca juga: Catat, Ini Panduan Menu Makan dan Camilan untuk Diet DEBM

Menu diet DEBM

Setelah mengetahui apa itu diet DEBM, beberapa orang mungkin ingin mencobanya.

Namun, mengurangi asupan karbohidrat, seperti nasi, mi, hingga kentang, mungkin membuat kita berpikir akan kelaparan ketika menjalani diet DEBM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com