Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2021, 15:02 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar sedunia. Gangguan mental ini merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat dunia.

World Health Organization (WHO) mencatat bahwa bipolar memengaruhi sekitar 45 juta orang di seluruh dunia. Penderitanya biasanya mengalami pergantian suasana hati yang ekstrem dari normal ke episode depresi hingga menjadi episode manik.

Kondisi depresi ditandai dengan perasaan sedih, hampa, dan tidak ada minat untuk beraktivitas. Sedangkan episode manik melibatkan suasana hati yang meningkat atau mudah tersinggung, aktivitas berlebihan, bicara cepat, harga diri meningkat, dan kebutuhan tidur yang menurun.

Penyakit mental ini juga paling riskan menyerang para pekerja kantoran karena stres yang dihadapinya. Di sisi lain, orang dengan bipolar (ODB) juga masih mendapatkan stigma buruk di lingkungan pekerjaannya.

Baca juga: Menderita Bipolar, Marshanda: Itu Sesuatu yang Sangat Bisa Dikontrol

Hal ini ada kaitannya dengan minimnya pemahaman masyarakat mengenai gangguan mental ini. Padahal, ODB tetap dapat bekerja dengan produktif, apalagi jika mendapatkan dukungan dari sekitarnya.

Mengutip Bipolar Care Indonesia, ODB tidak selalu harus bersikap terbuka pada lingkungan kerjanya mengenai penyakitnya yang merupakan hal personal.

Namun, ada baiknya untuk mendiskusikan hal ini pada atas jika kondisi tersebut dapat memengaruhi kinerja di kantor. Hal ini diharapkan dapat membantu kinerja ODB dengan bantuan dari rekan kerjanya.

Di sisi lain, komunitas ini juga menyarankan tiga hal yang bisa membantu ODB untuk bisa tetap produktif di lingkungan kerja antara lain:

  • Pelajari fluktuasi mood

ODB jelas akan mengalami perubahaan mood yang bisa berdampak pada pekerjaan. Untuk menekan dampaknya, kita bisa mempelajari perubahaan mood termasuk pemicunya.

Dengan demikian, kita bisa mengelolanya menjadi lebih baik. Terapkan sejumlah metode yang sudah dipelajari untuk mengatur emosi dan lakukan treatment yang mendukung.

Baca juga: Selena Gomez Ungkap Didiagnosis Bipolar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com