KOMPAS.com - Kebiasaan mendengkur pada anak-anak sebenarnya adalah hal yang umum terjadi. Faktanya, hampir 10 persen anak mendengkur saat tidur.
Di samping itu, berdasarkan data dari The Sleep Foundation, anak-anak mengalami apa yang disebut mendengkur sederhana ketika mereka mendengkur dua malam atau lebih per minggu.
Meski demikian, mendengkur dapat menimbulkan kekhawatiran apabila disertai dengan masalah kesehatan lainnya dan memengaruhi tidur anak.
Texas Children's Hospital mencatat bahwa ada beberapa contoh ketika anak-anak mendengkur dengan kondisi yang patut diwaspadai.
Dalam kasus ini, dokter menggunakan istilah gangguan pernapasan tidur pediatrik (SDB) untuk semua jenis kesulitan bernapas selama tidur.
Mendengkur hanyalah salah satu dari jenis gangguan pernapasan ini. Tetapi, jika hal itu mengganggu tidur, artinya bisa sangat bermasalah.
Bagi orangtua kuncinya adalah menentukan apakah dengkuran anak memengaruhi tidurnya atau tidak.
Baca juga: Anak Mendengkur Saat Tidur? Kenali 6 Penyebabnya
Dengkuran menjadi masalah
Untuk mengetahui apakah dengkuran bermasalah, seorang tenaga kesehatan profesional harus mengevaluasi dengkuran anak-anak ketika sudah melibatkan pernapasan abnormal yang mengganggu tidur.
Ada beberapa gejala dari pernapasan yang abnormal seperti terengah-engah atau mendengus, sering terbangun di malam hari, menggertakkan gigi, dan mengompol.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.