Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahalnya Stroberi Korea, Buah Favorit Sisca Kohl

Kompas.com - 31/03/2021, 15:47 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Selain ketiga jenis sebelumnya yang menjadi pelopor, ada pula stroberi Arihyang dengan keunggulan ukuran besar dan kokoh, King's Berry dengan aroma persik lembut, dan Geumsil yang sangat manis.

Jenis seperti Maehyang, Seolhyang, Ssanta, Goha dan Muha kemudian ditanam di negara-negara seperti Cina, Vietnam, Myanmar, Australia dan Selandia Baru. Korea mendapatkan keuntungan dengan royalti yang dihasilkannya.

Ekspor juga termasuk sumber utama keuntungan negara ini dari stroberi termasuk varietas Geumsil yang Juli 2020 lalu pertama kali dikirim ke AS.

Kunci dari kesuksesan ekspor stroberi ini juga karena proses pengemasannya yang begitu prima. Stroberi yang dipanen dikirim ke pusat pengolahan terdekat dan diproses dengan karbondioksida dan klorin dioksida.

Senyawa tersebut membuat stroberi lebih tahan lama dan tidak mudah lunak atau lembek. Selain itu, khasiatnya juga dapat menghilangkan jamur sehingga kondisinya terjaga sampai tiba di tujuan.

Baca juga: 5 Festival Menarik di Korea Awal Tahun 2020, Pesta Stroberi sampai Mancing Ikan di Es

Kemudian buah berwarna merah ini dikemas dengan bahan khusus untuk dikirim ke luar negeri. Wadah yang dipakai dirancang agar buah tetap bisa bernafas sekaligus mencegah kandungan airnya menguap.

Kombinasi berbagai metode ini bisa menjaga kesegaran buah stroberi selama setidaknya 3 sampai 4 hari. Karena keawetannya ini maka stroberi Korea bisa diekspor ke berbagai negara.

Kini masyarakat Korea juga sangat menggemari buah lokalnya ini. Jika sebelumnya lokalisasi stroberi hanya berkisar 9,2 persen pada 2005 kini menjadi 96 persen pada 2020 lalu.

Bukan hanya sekedar membalik keadaan, Korea juga berhasil membuat dunia menggemari stroberi hasil panenan para petaninya.

Baca juga: Ini 10 Perkebunan Stroberi Dekat Tokyo!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com