Jadi tidak heran, jika anak dengan alergi akan mengalami penurunan prestasi di bidang akademik dan tidak seaktif teman-teman sebayanya.
• Masalah ekonomi
Di luar masalah kesehatan, orangtua yang memiliki anak-anak dengan alergi harus mengeluarkan biaya yang ekstra untuk pengobatannya.
Belum lagi, jika alergi membuat orangtua harus kehilangan pekerjaan karena sering tidak masuk kerja untuk mengurus anak akan menambahkan beban ekonomi.
Baca juga: Sekolah Secara Virtual Dapat Merusak Kesehatan Mental Anak, Benarkah?
• Psikologi
Masalah alergi tentu saja dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis orangtua dan anak karena dapat menurunkan kualitas hidup anak.
Sehingga, anak-anak menjadi tidak produktif di kehidupan sekolah dan permainannya. Dia juga mendapatkan banyak larangan makanan yang seharusnya bisa dikonsumsi di usianya tersebut.
Mengatasi alergi susu sapi
Meski begitu, orangtua diharapkan untuk tidak khawatir karena ada beberapa hal yang dapat dilakukan apabila mengetahui si kecil mengalami alergi susu sapi.
Pertama-tama, Budi menyarankan agar orangtua mulai mengenali tipe alergi anak, baik itu ringan, sedang, hingga berat.
Gejala alergi susu sapi yang ringan dan sedang biasanya ditandai dengan muntah, diare, konstipasi, anemia, dermatitis atopik, pilek, batuk kronik, dan mengi.
Baca juga: Alergi Ibu Diturunkan pada Bayinya Selama Kehamilan
Lalu, anak yang mengalami alergi berat akan mengalami gejala-gejala seperti diare, muntah, nafsu makan menurun, anemia, dermatitis atopik berat, dan kesulitan bernapas.
Setelah mengetahui tipe alergi yang diderita si kecil, orangtua bisa langsung melakukan konsultasi kepada dokter spesialis anak atau ahli imunologi.
Hindari produk susu
Budi merekomendasikan agar anak-anak dengan alergi susu sapi tidak diberikan susu sapi dan semua produk turunannya.
"Kalau ada ibu yang sedang menyusui atau masih memberikan ASI, sebaiknya ibu juga tidak mengonsumsi susu sapi dan produk turunan lainnya," terangnya.
Tetapi, jika anak-anak tidak dapat mengonsumsi ASI karena indikasi medis, kita bisa memberikan susu formula yang terhidrolisis ekstensif, susu formula asam amino, atau susu formula isolat protein soya dari kacang kedelai, tergantung pada jenis alerginya.
Baca juga: Bahaya Meluruskan Kaki Bayi Saat Dibedong
"Bagi anak yang mengalami alergi dengan gejala ringan sampai sedang bisa diberikan susu formula isolat protein soya dan susu formula terhidrolisis ekstensif. Kalau yang gejala berat, berikan susu formula asam amino," imbuhnya.
Tingkat kesembuhan alergi terhadap protein susu sapi pada anak-anak ini sangat besar. Jadi, sebisa mungkin, orangtua perlu tanggap dalam mendukung penanganan alergi anak sejak dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.