"Jika Anda tidak setuju, katakan saja. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk memberi tahu mereka alasannya."
Para orangtua yang menunjukkan empati terhadap anak-anak bisa menjadi teladan yang baik, kata Gaydos. Komunikasi adalah kuncinya.
Baca juga: Pengaruh Negatif Sering Memuji Anak Pintar
3. Mematuhi batasan
Perlu ada batasan agar hal-hal berjalan sebagaimana mestinya, begitu pula pada anak.
Kita bisa berkomunikasi dengan anak mengenai perilaku yang kita harapkan darinya.
Setelah kita menetapkan batasan, pastikan baik anak maupun kita sebagai orangtua mematuhi batasan tersebut.
"Kita menetapkan batasan ini, lalu kita menindaklanjutinya," sebut Gaydos.
"Jika anak merasa ragu-ragu, ia harus tahu akan ada konsekuensi. Tidak ada kejutan, tidak ada negosiasi ulang dan tidak ada pencabutan aturan."
4. Menjelaskan kepada anak secara spesifik
Jangan berasumsi bahwa anak selalu mengetahui apa yang diinginkan kita sebagai orangtua.
Jika kita tidak mengatakan keinginan secara jelas, baik kita maupun anak akan merasa frustrasi.
Buatlah batasan yang jelas dan realistis, serta spesifik untuk anak.
"Mengingatkan anak dengan 'kamu lebih baik menjadi anak baik' adalah pesan yang terlalu luas dan umum," kata Gaydos.
Cobalah lebih spesifik, seperti memberi tahu anak seperti apa tindakan yang baik untuk dilakukan, agar anak memahami apa yang diharapkan orangtua.
Tindakan yang "baik" bisa berarti tidak mengganggu orang dewasa yang sedang mengobrol, atau membuang sampah pada tempatnya.
Baca juga: Tips Mengajarkan Anak agar Suka Menolong