Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2021, 16:35 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak yang tidak mendengarkan ucapan orangtua memang membikin jengkel.

Kita sudah mencoba berbagai cara, seperti meminta dengan nada halus, atau menghitung sampai tiga agar anak menurut. Sayangnya, semua cara itu tidak berhasil.

Lantaran merasa kesal, banyak dari kita berusaha mendisiplinkan anak yang tidak menurut. Namun hati-hati, bisa jadi cara kita mendisiplinkan anak keliru.

Dokter anak Edward Gaydos, DO menjelaskan lima poin mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat kita sedang mendisiplinkan si kecil.

1. Ingat bahwa disiplin bukanlah hukuman

Mengajarkan disiplin kepada anak terkesan seperti kita sedang menghukum anak.

Namun faktanya, disiplin menjadi sarana bagi kita untuk terlibat secara aktif dengan anak, sehingga karakter moral anak bisa terbentuk dan anak dapat berbaur di dalam masyarakat nantinya.

"Dengan disiplin, kita mengajarkan anak-anak pengendalian diri," jelas Gaydos.

"Sedangkan hukuman adalah memberikan hukuman langsung dan hilangnya hak istimewa anak sebagai pembalasan."

Mendisiplinkan anak jauh lebih efektif daripada menghukumnya. Namun, ketahuilah, cara ini membutuhkan lebih banyak usaha dan waktu.

Baca juga: 10 Kesalahan Ayah saat Menghukum Anak

2. Memperhatikan dan memuji anak

Perhatikan apa yang dilakukan anak, dan jika tindakan anak itu adalah tindakan baik, berikan pujian kepada anak, menurut Gaydos.

Sebagai orangtua kita harus memperhatikan di saat anak secara aktif terlibat dalam perilaku yang baik, dan memujinya.

Memberi perhatian positif pada perilaku anak yang baik bisa bermanfaat bagi anak, seperti membentuk perilaku sekaligus membangun kepercayaan dirinya.

"Sisihkan waktu untuk mendengarkan sepenuhnya apa yang anak katakan, dan setujui jika perlu," terang Gaydos.

"Jika Anda tidak setuju, katakan saja. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk memberi tahu mereka alasannya."

Para orangtua yang menunjukkan empati terhadap anak-anak bisa menjadi teladan yang baik, kata Gaydos. Komunikasi adalah kuncinya.

Baca juga: Pengaruh Negatif Sering Memuji Anak Pintar

3. Mematuhi batasan

Perlu ada batasan agar hal-hal berjalan sebagaimana mestinya, begitu pula pada anak.

Kita bisa berkomunikasi dengan anak mengenai perilaku yang kita harapkan darinya.

Setelah kita menetapkan batasan, pastikan baik anak maupun kita sebagai orangtua mematuhi batasan tersebut.

"Kita menetapkan batasan ini, lalu kita menindaklanjutinya," sebut Gaydos.

"Jika anak merasa ragu-ragu, ia harus tahu akan ada konsekuensi. Tidak ada kejutan, tidak ada negosiasi ulang dan tidak ada pencabutan aturan."

4. Menjelaskan kepada anak secara spesifik

Jangan berasumsi bahwa anak selalu mengetahui apa yang diinginkan kita sebagai orangtua.

Jika kita tidak mengatakan keinginan secara jelas, baik kita maupun anak akan merasa frustrasi.

Buatlah batasan yang jelas dan realistis, serta spesifik untuk anak.

"Mengingatkan anak dengan 'kamu lebih baik menjadi anak baik' adalah pesan yang terlalu luas dan umum," kata Gaydos.

Cobalah lebih spesifik, seperti memberi tahu anak seperti apa tindakan yang baik untuk dilakukan, agar anak memahami apa yang diharapkan orangtua.

Tindakan yang "baik" bisa berarti tidak mengganggu orang dewasa yang sedang mengobrol, atau membuang sampah pada tempatnya.

Baca juga: Tips Mengajarkan Anak agar Suka Menolong

5. Kita adalah orangtua, bukan teman

Terkadang kita ingin memperlakukan anak seolah ia adalah sahabat kita.

Namun, anak membutuhkan kita untuk memimpin dan mengajarkannya saat anak tumbuh.

Mendisiplinkan anak dan menetapkan batasan akan menanamkan kepercayaan diri saat anak belajar menjalani kehidupan.

"Kita bukan pengamat pasif yang tiba-tiba diharuskan bereaksi. Kita secara aktif terlibat sebagai guru," kata Gaydos.

"Ini adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan usaha."

Cara kita mendisiplinkan anak bisa membuahkan hasil ketika anak tumbuh menjadi lebih percaya diri dan memiliki moral yang baik.

Baca juga: 15 Cara Mendidik Anak agar Menjadi Pria Sejati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com