KOMPAS.com - Anak kecil yang bermain robot atau boneka biasanya akan berbicara dengan robot atau boneka tersebut. Hal ini wajar adanya.
Namun, pada beberapa anak, ia juga bisa memiliki teman imajiner alias teman khayalan.
Anak yang memiliki teman khayalan bukan berarti ia kesepian. Sebab, rata-rata anak seperti itu kreatif dan hidup di lingkungan sosial yang baik.
Lalu, amankah membiarkan anak mempunyai teman khayalan? Bagaimana dampaknya terhadap psikologis anak?
Apakah wajar anak memiliki teman khayalan?
Anak kecil, baik ia memiliki teman khayalan maupun tidak adalah anak yang normal.
"Hampir lebih dari setengah anak di dunia memiliki teman khayalan atau teman bermain di suatu masa," kata psikolog klinis Kate Eshleman, PsyD.
"Namun, jika anak tidak memilikinya, tidak apa-apa juga. Itu tergantung pada anak tersebut."
Kita mungkin beranggapan hanya anak balita yang memiliki teman khayalan. Faktanya, sebuah penelitian mengungkap anak yang lebih besar juga memiliki teman khayalan.
"Ini umum terjadi pada anak-anak hingga usia 12 tahun," terang Eshleman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.