KOMPAS.com - Krisis akibat pandemi mengakibatkan banyak orang sulit beristirahat dengan nyenyak.
Fenomena ini terjadi pada orang-orang di seluruh dunia, di mana mereka mengalami insomnia terkait tekanan hidup selama pandemi.
Kira-kira bagaimana mengatasi insomnia atau kesulitan tidur?
Dr Chris Winter, MD, spesialis tidur, ahli saraf dan ahli kedokteran olahraga mengatakan, orang harus menyadari tidak ada obat ajaib yang bisa mengatasi kualitas tidur yang buruk.
"Ada pesan bahwa masalah tidur apa pun bisa diperbaiki dengan kasur yang lebih baik, bantal yang lebih lembut, dan piyama berteknologi tinggi," katanya.
Faktanya, mengatasi kesulitan tidur jauh lebih rumit dari sekadar mengganti kasur atau bantal.
Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Kurang Tidur
Langkah sederhana seperti rajin berolahraga dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Akan tetapi, untuk memperoleh tidur yang nyenyak, kita harus membuat jadwal rutin.
"Menetapkan jadwal sangat membantu otak untuk memahami kapan saatnya tidur," jelas Winter.
Itu artinya, kita perlu beristirahat di waktu yang sama setiap malam, atau melakukan kegiatan tertentu yang sama sebelum kita berbaring di kasur.
Baca juga: Ingin Tidur Nyenyak? Hindari 6 Warna Ini sebagai Warna Kamarmu
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.