Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2021, 09:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Sebagian besar program diet, selain membangun pola makan yang sehat, juga tentu menawarkan "jalan" untuk dapat menurunkan berat badan ke level ideal.

Nah, salah satu program diet yang belakangan mulai populer adalah Noom.

Pola diet ini memegang pemahaman, psikologi perilaku adalah kunci utama dalam membantu orang menurunkan berat badan, termasuk untuk mereka yang selalu gagal di masa lalu.

Baca juga: Berat Badan Turun dengan Minum 8 Gelas Air Putih Sehari, Benarkah?

Psikologi perilaku yang diterapkan dalam diet ini bertujuan untuk memahami hubungan antara pola perilaku dan berbagai faktor yang memengaruhi penambahan berat badan.

Hal ini terutama berlaku terutama untuk akses terhadap makanan yang tidak sehat.

Sebuah penelitian telah melihat keefektifan Noom dalam hal penurunan berat badan. Namun, masih sulit untuk mengatakan diet ini lebih berhasil daripada program serupa lainnya.

Tetapi, teknik psikologi perilaku memang dapat digunakan dalam keberhasilan untuk menurunkan berat badan.

Mau tahu apa saja yang bisa kita pelajari terkait diet Noom? Simaklah, tiga tips diet dengan menggunakan teknik psikologi perilaku.

1. Penetapan tujuan

Banyak program penurunan berat badan dimulai dengan meminta orang untuk menetapkan tujuan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan, menciptakan "tujuan" sebenarnya memotivasi kita untuk mengubah perilaku.

Tidak peduli apakah tujuan kita adalah untuk menurunkan sejumlah berat badan, makan lebih sehat, atau berolahraga lebih banyak.

Baca juga: Mengenal Diet DEBM, Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Menyiksa

Tetapi, karena aktivitas fisik semata tidak mungkin menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, maka kombinasi dalam tujuan menjadi paling efektif membuat orang termotivasi.

Lalu, sebenarnya ada berapa banyak tujuan yang harus ditetapkan oleh seseorang dalam menjalankan program diet ini?

Sebuah studi menemukan, penetapan tujuan yang sering atau lebih cenderung menerapkan perubahan dapat menurunkan berat badan dengan mudah.

Meski demikian, tidak ada bukti konkret mengenai jumlah pasti tujuan yang akan ditetapkan.

Sebelumnya, ada anggapan tujuan yang ditetapkan haruslah spesifik. Misalnya, bertujuan untuk menurunkan 0,4 kilogram seminggu, sampai kita kehilangan sembilan kilogram.

Hasil penelitian yang lebih baru -ternyata, mengungkapkan hal tersebut tidaklah benar.

Kita bisa menetapkan tujuan apa pun seperti hanya menjadi lebih aktif daripada memiliki target tertentu.

Sementara itu, satu riset menyimpulkan, penetapan tujuan efektif ketika tujuan itu menantang, ditetapkan secara publik, dan merupakan tujuan kelompok.

Baca juga: Gaya Hidup Selama Pandemi Bikin Sulit Menjaga Berat Badan

Penelitian lain juga menemukan, orang yang memiliki tujuan besar akan kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang memiliki tujuan yang lebih kecil.

2. Pemantauan diri

Pemantauan diri adalah salah satu strategi paling efektif dari bidang psikologi perilaku untuk menurunkan berat badan.

Pendekatan ini juga termasuk dalam sebagian besar program manajemen berat badan.

Pemantauan diri bekerja dengan membuat kita menjadi lebih sadar tentang apa yang kita konsumsi dan apa yang terjadi dengan berat badan kita.

Pada gilirannya, aspek ini dapat membantu kita menghindari makan berlebihan dan makanan tidak sehat yang memanjakan lidah.

Orang yang berhasil menurunkan berat badan dan juga mampu mempertahankannya pasti telah melakukan pemantauan diri secara teratur.

Sebuah penelitian menunjukkan, pemantauan diri dapat dilakukan dengan menimbang berat badan setidaknya sekali seminggu atau bahkan setiap hari.

Selain menimbang berat badan, kita perlu mencatat apa yang kita konsumsi karena keduanya sangat penting dan terbukti berhasil.

Baca juga: Benarkah Kurma Bisa Turunkan Berat Badan?

Triknya di sini adalah menemukan cara mudah untuk melakukan program diet, sehingga kita tidak hanya dapat menurunkan berat badan saja tetapi juga mempertahankannya.

Jika kita merasa tidak memiliki waktu untuk mencatat semua jenis makanan, cobalah untuk mencatat makanan yang dikonsumsi saat pertama kali menurunkan berat badan.

Setelah itu kita bisa menimbang agar sesuai target. Apabila berat badan kembali naik, maka catatlah kembali apa yang kita makan.

Memang, ada kekhawatiran bahwa melacak berat badan dan diet dapat membuat kita obsesif, sehingga menyebabkan gangguan makan.

Namun, penelitian lain menunjukkan, pemantauan diri tidak memiliki efek buruk. Secara keseluruhan, pemantauan diri mungkin tidak berhasil untuk beberapa orang, tetapi terbukti bermanfaat bagi banyak orang.

3. Dukungan sosial

Strategi ketiga adalah mendapatkan umpan balik dan dukungan dari teman, keluarga atau pengawas program diet.

Penelitian menunjukkan, orang-orang yang menghadiri program penurunan berat badan dengan teman atau anggota keluarga cenderung lebih taat.

Baca juga: Waktu Terbaik Mengonsumsi Cuka Sari Apel untuk Turunkan Berat Badan

Mereka juga terbukti menurunkan lebih banyak berat badan.

Tampaknya, mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat lebih penting daripada hanya memiliki motivasi dalam menurunkan berat badan.

Sebagian besar program penurunan berat badan yang menggunakan strategi ini juga mengungkapkan keberhasilannya.

Tapi perlu diingat, kunci utama dari kesuksesan sebuah diet adalah ketika kita menemukan program yang sesuai, dan kita mau menaatinya dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com