KOMPAS.com - Minyak zaitun merupakan salah satu sumber lemak paling sehat bagi kita.
Dari sifat anti-inflamasi dan antioksidan, minyak zaitun kaya akan nilai gizi. Bahkan, lebih direkomendasikan menggunakan minyak zaitun dibanding minyak kelapa sawit.
Faktanya, manfaat kesehatan dan desas-desus seputar minyak zaitun telah membuat banyak orang mengonsumsinya dalam berbagai bentuk.
Ada yang mengonsumsinya sebagai minyak untuk memasak, ada pula yang mengonsumsinya langsung tanpa diolah.
Baca juga: Bagaimana Jalan Kaki Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?
Bahkan, unsur utama dari diet mediterania adalah minyak zaitun yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (MUFAs), yang merupakan sumber lemak yang sehat.
Minyak zaitun extra virgin, yang terbaik dari jenisnya tanpa pemrosesan, memiliki antioksidan yang kaya (lebih dari minyak lainnya) dan banyak manfaat untuk kesehatan.
Selain itu, minyak zaitun juga mengandung banyak antioksidan, sifat anti-inflamasi, kalsium, mineral seperti kalium, polifenol, squalene dan asam terpenik, yang semuanya baik untuk kesehatan.
Ini juga salah satu alasan mengapa minyak zaitun semakin banyak digunakan dalam memasak, kosmetik, dan media terapi tradisional lainnya.
Cara mengonsumsi minyak zaitun secara langsung muncul dari praktik di beberapa wilayah Mediterania.
Di sana orang sering minum hingga 1/4 cangkir, atau 60 ml minyak zaitun secara langsung, di pagi hari.
Baca juga: Demi Kesehatan, Perlukah Ganti Minyak Goreng dengan Minyak Zaitun?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.