Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hipotiroid, Penyakit yang Diderita Baekhyun EXO

Kompas.com - 05/04/2021, 13:54 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Baekhyun EXO dikabarkan mengidap penyakit hipotiroid selama 10 tahun debutnya bersama EXO.

Fakta tentang kesehatan Baekhyun baru terungkap sebelum ia menjalani wajib militer. Karena kondisi kesehatannya, Baekhyun bahkan nyaris batal debut bersama EXO.

Mengenal hipotiroid

Hipotiroid atau hipotiroidisme terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup.

Melansir Healthline, tiroid adalah kelenjar kecil yang letaknya di depan leher dan berfungsi melepaskan hormon untuk membantu tubuh mengatur serta menggunakan energi.

Tiroid bertanggung jawab menyediakan energi ke hampir setiap organ tubuh dan mengontrol fungsi seperti bagaimana jantung berdetak atau bagaimana sistem pencernaan bekerja.

Tanpa jumlah hormon tiroid yang tepat, fungsi alami tubuh dapat terhambat.

Kondisi ini lebih sering menyerang orang berusia 60 tahun ke atas, tetapi bisa dimulai pada usia berapa pun.

Kondisi ini dapat diketahui melalui tes darah rutin maupun kemunculan gejala.

Menurut Verywell, pria penderita hipotiroid mungkin mengalami beberapa manifestasi gejala yang khas untuk jenis kelamin mereka, seperti penurunan jumlah sperma, hilangnya massa otot, dan disfungsi ereksi.

Sebuah ulasan pada 2018 yang diterbitkan dalam Sexual Medicine Review, misalnya, melaporkan bahwa 59-63 persen pria dengan dipotiroid mengalami penurunan libido, disfungsi ereksi, dan ejakulasi tertunda.

Sementara 48-77 persen pria penderita hipotiroid mengalami penurunan libido, disfungsi ereksi, dan ejakulasi dini.

Ini adalah angka yang signifikan. Tetapi, ulasan tersebut mengungkapkan bahwa mengobati penyakit tiroid yang mendasari dapat secara signifikan mengatasi masalah disfungsi seksual.

Adapun masalah disfungsi seksual ini tak hanya bisa terjadi pada penderita hipotiroid pria, tetapi juga wanita.

Sayangnya, gejala seperti penurunan jumlah sperma, hilangnya massa otot, dan disfungsi ereksi bukan gejala khas hipotiroid sehingga kemungkinan banyak pria tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit tiroid.

Itulah mungkin yang menjadi salah satu alasan mengapa wanita 10 kali lebih mungkin menderita penyakit tiroid daripada pria.

Baca juga: Menderita Hipotiroid, Baekhyun EXO: Aku Ingin Debut Meski Berakhir Mati di Panggung

Penyebab

Menurut WebMD, penyebab hipotiroid yang paling umum adalah tiroiditis Hashimoto. Ini adalah kelainan autoimun.

Tubuh penderitanya menghasilkan antibodi yang menyerang dan menghancurkan kelenjar tiroid.

Tiroiditis juga bisa disebabkan oleh infeksi virus.

Sementara kemungkinan penyebab lainnya adalah:

  • Terapi radiasi ke area leher.
  • Pengobatan yodium radioaktif.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.
  • Operasi tiroid.
  • Asupan yodium terlalu sedikit.
  • Kehamilan.
  • Masalah tiroid ketika kelahiran.
  • Kerusakan atau kelainan kelenjar hipofisis
  • Gangguan hipotalamus.

Baca juga: Waspadai, Gangguan Tiroid Bisa Memicu Depresi

Gejala

Secara umum, gejala hipotiroidisme pada pria dan wanita sebetulnya mirip. Beberapa gejala umumnya antara lain:

  • Kenaikan berat badan.
  • Kulit kasar dan kering.
  • Kelelahan.
  • Merasa kedinginan.
  • Sembelit.
  • Depresi.
  • Nyeri sendi.
  • Nyeri atau kekakuan otot.
  • Gangguan ingatan.
  • Rambut rontok.
  • Detak jantung melambat.
  • Tiroid membesar.

Meskipun penyakit ini disebut lebih sering terjadi pada orang berusia 60 tahun ke atas, namun anak-anak dan remaja juga bisa mengalaminya.

Gejala hipotiroid pada anak-anak dan remaja juga sama seperti yang muncul pada penderita hipotiroid dewasa. Namun, anak-anak dan remaja mungkin juga memiliki gejala berikut:

  • Penundaan pubertas.
  • Penundaan dalam pertumbuha dan perawakan yang lebih pendek.
  • Perkembangan mental yang terlambat.
  • Perkembangan gigi permanen yang terlambat.

Bagi kebanyakan orang, gejala dapat berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

Karena tiroid melambat, gejalanya mungkin akan semakin mudah diidentifikasi.

Meskipun, beberapa gejala hipotiroid yang disebutkan juga lebih umum muncul seiring bertambahnya usia.

Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya

Faktor risiko

Wanita, terutama wanita berusia lanjut, lebih berisiko mengembangkan hipotiroid daripada pria.

Seseorang juga lebih berisiko menderita hipotiroid jika memiliki riwayat keluarga menderita penyakit autoimun. Beberapa faktor risiko lainnya antara lain:

  • Ras (kulit putih atau orang Asia).
  • Usia (lebih banyak terjadi pada usia tua).
  • Kemunculan uban dini.
  • Penyakit autoimun, seperti diabetes tipe 1, multiple sclerosis, artitis reumatoid, penyakit celiac, penyakit Addison, anemia pernisiosa, atau vitiligo.
  • Penyakit bipolar.
  • Sindrom down.
  • Sindrom turner.

Hipotiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti masalah keseimbangan, gondok, masalah jantung, infertilitas, nyeri sendi, masalah kesehatan mental, kegemukan, hingga neuropati perifer.

Pada akhirnya, meskipun penyakit ini tidak selalu progresif, namun penting untuk memerhatikan semua gejala yang mungkin Anda alami karena hipotiroid memengaruhi banyak organ tubuh.

Jika Anda menyadari kemunculan gejala yang berkaitan dengan hipotiroid, segeralah bertemu dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com