KOMPAS.com - Kenali perbedaan antara masker medis palsu dan asli agar terhindar dari dampak buruknya. Izin edar dari Kementriaan Kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang harus diperhatikan.
Masyarakat dihebohkan dengan peredaran masker medis palsu di pasaran. Bentuknya bisa berupa masker bedah dan masker respirator.
Berbeda dari masker respirator yang jadi andalan tenaga medis di masa pandemi, masker bedah sering digunakan oleh masyarakat umum.
Barang palsu ini memiliki kualitas yang buruk dan penggunaannya tidak efektif. Karena itu pemakai masker abal-abal ini lebih rentan tertular virus SARS-CoV-2.
Sayangnya agak sulit membedakan masker asli dan palsu secara fisik. Keasliannya baru bisa dipastikan lewat uji laboratorium.
Baca juga: Kemenkes Gandeng Penegak Hukum untuk Tindak Tegas Peredaran Masker Medis Palsu
Namun bukan berarti kita tidak bisa menghindarinya. Agar kesehatan tetap terjaga, terapkan 3 hal berikut ini dalam memilih masker medis asli dan berkualitas.
Masker bedah menggunakan material berupa Non – Woven Spunbond, Meltblown, Spunbond (SMS) dan Spunbond, Meltblown, Meltblown, Spunbond (SMMS).
Cermati apakah masker yang dibeli menggunakan material tersebut. Biasanya produsen masker menyertakan bahan bakunya di kemasan agar mudah dibaca konsumen.
Selain itu, masker sekali pakai memiliki 3 lapisan yang bisa menutupi mulut dan hidung penggunanya.
Masker kesehatan sekarang mudah dijumpai dan diperjualbelikan secara daring maupun luring.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.