Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 21/10/2022, 13:48 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

5. Diare

Ada berbagai penyebab diare. Dalam beberapa kasus, diare bisa disebabkan oleh stres yang berkaitan dengan perubahan besar dalam kehidupan anak kucing.

Misalnya, terpisah dari induk atau saudara-saudaranya, pindah ke rumah baru, hingga bertemu orang baru.

Selain itu, perubahan pola makan juga dapat menyebabkan diare.

Jika disebabkan oleh faktor-faktor ini, umumnya diare hanya akan terjadi dalam waktu singkat dan dapat ditangani dengan pengobatan simtomatik.

Di antaranya kembali ke pola makan sebelumnya, menghilangkan stres dan konsumsi suplemen probiotik.

Namun, diare juga bisa menjadi tanda penyakit serius pada anak kucing, seperti parasit usus, infeksi bakteri dan virus, gangguan kekebalan, dan lainnya.

Karena anak kucing tidak mampu menahan efek diare dengan baik, langkah terbaik adalah memeriksakannya ke dokter hewan.

Hal itu penting terutama ketika diare sudah sangat parah atau berlanjut selama lebih dari satu atau dua hari.

Dokter hewan mungkin tidak sering menemukan kasus Feline Infectious Peritonitis (FIP), tetapi penting untuk diketahui bahwa ini penyakit serius dan hampir selalu berakibat fatal saat didiagnosis.

Sementara Feline Leukemia Virus (FELV) dan Feline Immunodeficiency Virus (FIV) adalah infeksi virus yang relatif umum yang dapat menyebabkan penyakit parah dan kematian pada beberapa kucing.

Feline Panleukopenia juga pernah sering didiagnosis pada anak kucing.

Namun, dengan adanya vaksinasi untuk melawan penyakit ini, dokter hewan tidak lagi sering menemukan kasusnya.

Meski begitu, penyakit tersebut terap patut diwaspadai, terutama pada anak kucing muda yang tidak divaksinasi.

Gejalanya bisa berupa diare, muntah, kurang nafsu makan, lesu, dan dehidrasi.

Panleukopenia seringkali berakibat fatal, bahkan ketika anak kucing sudah menjalani pengobatan.

Semua anak kucing yang baru diadopsi harus diperiksa oleh dokter hewan dalam satu atau dua hari setelah tiba di rumah.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menjalankan beberapa tes diagnostik, menangani masalah yang ditemukan, serta menyusun rencana untuk vaksinasi, obat cacing, diet, dan tindakan perawatan pencegahan lainnya untuk menjaga kesehatan kucing jangka panjang.

Baca juga: Deretan Tanaman Beracun untuk Kucing, Gejalanya Ringan hingga Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com