Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2021, 09:40 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Jamu sebagai minuman warisan leluhur ternyata tetap memiliki tempat di era modern ini. Untuk menarik minat kaum muda, kini beberapa merek mengemas jamu secara kekinian.

Salah satu merek jamu yang memiliki konsep modern adalah Jamune. Minuman tradisional yang menyehatkan ini dikemas dengan tampilan ala minuman cocktail dan diracik oleh para barista.

CEO PT. Selera Jamu Indonesia yang menaungi Jamune, Nita Kartikasari, menjelaskan, Jamune dibuat dengan resep rahasia dengan penambahan beberapa bahan lain yang mampu menambah fungsi jamu itu sendiri.

Barista menyiapkan racikan jamu di gerai Jamune Jakarta.Dok Jamune Barista menyiapkan racikan jamu di gerai Jamune Jakarta.
“Jamune dibuat sedemikian rupa sehingga bisa diminum dengan es batu tanpa mengurangi fungsinya. Penambahan ingridients lain juga menambah fungsi jamu itu sendiri dan membuat jamu lebih nikmat serta segar,” papar Nita kepada Kompas.com.

Baca juga: Sejarah Jamu di Indonesia, dari Beras Kencur sampai Kunyit Asam

Ia mengatakan, tim dari Jamune telah belajar pada ahli-ahli jamu di kota Solo, Jawa Tengah, untuk mengetahui cara terbaik meminum jamu.

“Jamu bisa diminum dingin atau panas, tanpa mengurangi khasiatnya. Yang terpenting adalah jamu memakai bahan-bahan yang fresh dan cara pengolahannya,” paparnya.

Penyajian jamu di Jamune memiliki tiga cara, yaitu jamu on the rock alias dihidangkan dengan es batu, the hottest yang disajikan hangat, serta shot atau jamu dengan porsi sekali teguk.

Perbedaan lain Jamune dengan jamu tradisional adalah warna cairan yang beragam, tanpa pewarna, serta hanya menggunakan madu sebagai pemanis.

“Warna jamu kami macam-macam, ada yang biru hingga ungu, tapi tidak mengurangi fungsinya karena semua dibuat dari bahan herbal,” kata Nita.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by JAMUNE (@official.jamune)

Minat masyarakat tinggi

Nita menyebut, citra jamu yang pahit saat ini sudah mulai terkikis sehingga minat masyarakat untuk mengonsumsi jamu meningkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com