Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahan Orangtua Saat Membicarakan Pubertas dengan Anak

Kompas.com - 06/04/2021, 10:42 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber HuffPost

Dengan begitu, orangtua bisa lebih mudah menyampaikan pada anak ketika terjadi perubahan fisik yang lebih besar setelahnya.

Selain untuk membuat anak lebih mudah melalui masalah pubertas, ada pula alasan praktisnya.

Menurut pendiri Dynamo Girl dan penulis Uncertain Parenting Newsletter, Vanessa Bennett, anak-anak akan mampu menggambarkan jenis rasa sakit tertentu ketika terluka dan mampu mengetahui nama asli bagian tubuh mereka agar tidak rentan mengalami pelecehan seksual.

Baca juga: Banyak Remaja Perempuan Tidak Sadar Jadi Korban Kekerasan Seksual

2. Tidak nyaman membicarakannya

Banyak orangtua menunda membahas soal pubertas karena merasa tidak nyaman.

Namun, menunggu sampai nyaman dengan topik tersebut bisa menjadi kesalahan yang fatal, sebab kebanyakan orangtua mungkin tidak akan pernah merasa benar-benar nyaman membicarakannya.

Selain itu, menghindari topik pubertas secara tidak langsung juga membuat topik ini seolah "memalukan untuk dibahas".

Topik ini memang rumit untuk dihadapi semua orang. Tapi, cobalah untuk menyampaikannya dengan tenang dan percaya diri, meskipun di dalam hati Anda mungkin merasa gugup menyampaikannya.

Baca juga: Remaja Indonesia Masih Takut Bicara Edukasi Seksual dengan Orangtua

3. Bukan menginformasikan tapi malah menguliahi

Topik ini mungkin memang tidak nyaman untuk dibahas. Untuk itu, banyak orangtua merasa perlu membekali dirinya dengan banyak informasi.

Kebanyakan orangtua ingin memberikan informasi terbaik untuk anak-anaknya. Tapi, alih-alih menginformasikan, banyak dari mereka malah cenderung menguliahi anak-anak.

Padahal, hal yang perlu dilakukan adalah membangun diskusi.

Orangtua bisa memulainya dengan pertanyaan. Misalnya, jika ingin membahas tentang masturbasi, cobalah tanya apakah anak pernah mendengar istilah itu dan apa saja yang diketahuinya tentang itu.

Tujuannya adalah mencari tahu informasi apa yang sudah diketahui anak, kemudian membuka pintu untuk mendiskusikannya lebih jauh.

Selain itu, jangan takut jika anak bertanya tentang hal yang Anda tidak tahu.

Sebab, itu bisa menjadi momen untuk mencari jawabannya bersama-sama.

Gunakan sumber daya yang ada di sekitar, misalnya program televisi yang memantik percakapan dengan topik tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com