Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Bibir Sering Pecah-pecah dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 06/04/2021, 10:45 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bibir pecah-pecah sering kali membuat kita merasa tidak nyaman karena bibir akan terasa perih. Selain itu, kulit bibir yang kering itu membuat pulasan lipstik jadi kurang sempurna.

Terkadang, penyebab bibir pecah-pecah jelas terlihat seperti kurang minum air atau lupa melembapkan bibir sehingga muncul iritasi.

Lebih lanjut, berikut adalah penyebab paling umum dari bibir pecah-pecah dan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

1. Suhu dan cuaca ekstrim

Dokter spesialis kulit, Corey L.Hartman, MD mengatakan bahwa udara panas, dingin, dan kering yang ekstrim dapat membuat bibir teriritasi.

Bibir yang cukup lama terpapar sinar matahari juga dapat mengelupas dan terasa kering.

Ditambahkan dokter spesialis kulit Evan Rieder MD, bibir yang kerap terpapar sinar matahari dengan intensitas tinggi juga rentan terhadap actinic cheilitis. 

"Actinic cheilitis pada dasarnya adalah kerusakan prakanker pada bibir dan harus dirawat oleh dokter kulit untuk mencegah perkembangan menjadi kanker sel skuamosa," terangnya.

Baca juga: Lipstik Sulit Menempel karena Bibir Kering, Ini Solusinya

2. Makanan asin dan pedas

Makanan asin dan pedas adalah salah satu penyebab bibir pecah-pecah yang mungkin tidak secara langsung menjadi penyebabnya.

"Makanan asin dan pedas telah dilaporkan menyebabkan cheilitis, tetapi hal ini belum terbukti dalam literatur," kata Rieder.

Kemungkinan besar, yang terjadi adalah kita lebih sering menjilat bibir setelah mengonsumsi makanan ini.

"Kelenjar ludah mengandung enzim pencernaan yang dapat mengiritasi bibir, sementara uap air yang menguap dari air liur memperburuk kondisi ini," tambahnya.

Baca juga: Apakah Makanan Pedas Buruk untuk Pencernaan?

3. Obat-obatan tertentu

Hartman mengungkapkan bahwa obat kolesterol dapat memengaruhi produksi minyak di bibir. Artinya, lebih sedikit kelembapan yang terkunci di bibir sehingga bibir kita rentan kering dan mengalami pecah-pecah.

Selain itu, pengobatan HIV juga bisa membuat bibir pecah-pecah.

4. Hal-hal yang dikenakan di sekitar bibir

Ironisnya, beberapa kandungan dalam lip balm bisa menyebabkan dermatitis kontak dan membuat bibir teriritasi.

Meski demikian, tidak semua orang merespons bahan yang sama dengan cara yang sama.

Iritasi dari produk bibir atau wajah biasanya berasal dari wewangian, bahan tambahan logam, dan pengawet. Walau begitu, pastikan dulu penyebab kulit kita iritasi sebelum menjauhi bahan tertentu.

"Saya tidak menyarankan orang menghindari bahan-bahan tertentu karena ada begitu banyak kemungkinan penyebab iritasi dan alergen," jelas Rieder.

"Saya biasanya akan menguji bahan-bahan tersebut untuk mengetahui apakah orang alergi. Ini dapat memberikan informasi yang jauh lebih akurat," imbuh dia.

Produk lain yang dapat membuat bibir teriritasi adalah pasta gigi. Jika bibir kita mulai kering dan pecah-pecah setelah mengganti pasta gigi, mungkin itu bisa menjadi penyebabnya.

Baca juga: Pengaruh Negatif Sering Minum Infused Water pada Gigi

Mengatasi bibir pecah-pecah

Jika ada retakan ekstrem pada bibir dan ada infeksi, kita mungkin memerlukan salep steroid atau antibiotik. Apabila iritasi menjadi semakin parah, periksakan diri ke dokter.

Untuk bibir pecah-pecah yang lebih umum, kuncinya adalah menutup kelembapan yang tersisa di bibir.

"Menggunakan serum asam hialuronat pada bibir adalah ide yang bagus," terang Hartman.

"Lalu, gunakan lip balm atau salep yang mengandung tabir surya," lanjutnya.

Dengan seiringnya waktu, bibir akan sembuh dari pecah-pecah kalau kita tetap menjaga kelembapan dan menghindari penyebab iritasi.

Baca juga: 3 Tips agar Lipstik Tak Nempel dan Awet di Balik Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com