KOMPAS.com - Cacingan termasuk penyakit umum yang bisa menyerang kucing. Faktanya, sebanyak 45 persen kucing pernah mengalami cacingan pada suatu waktu.
Menurut dokter hewan Amanda McNabb, DVM, cacingan biasanya terjadi pada anak kucing, kucing yang baru diadopsi, atau kucing yang menghabiskan waktu di luar ruangan.
Cacingan pada kucing sebenarnya tidak selalu berbahaya. Tetapi infeksi yang parah dapat merusak usus kucing.
Baca juga: Jangan Sembarangan, Begini Cara Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir
Kondisi itu menyebabkan penurunan berat badan dan bahkan kematian pada anak kucing. Oleh karenanya, penting untuk mengetahui ciri-ciri kucing terkena cacingan.
Salah satu langkah mudah adalah dengan memeriksa kotoran kucing secara berkala. Saat cacingan, kotoran kucing akan terlihat lunak dan ada darah.
Selain itu, cacingan pada kucing biasanya juga disertai muntah, diare, kehilangan selera makan, dan penurunan berat badan.
Tanda lainnya adalah bisa jadi ada cacing di kotoran atau muntahan kucing. Setiap jenis cacing memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda.
Ada beberapa cacing yang paling umum menginfeksi kucing. Cacing tersebut antara lain cacing gelang, cacing pita, cacing tambang, dan cacing hati.
1. Cacing gelang
Cacing gelang terlihat seperti spageti yang dimasak dan paling umum ditemukan pada kucing. Cacing ini dapat menginfeksi usus.
Kucing yang terinfeksi cacing gelang biasanya tidak mengalami gejala apa pun.
Tetapi infeksi yang parah dapat menyebabkan muntah, penurunan berat badan, atau penampilan perut buncit.
2. Cacing pita
Selanjutnya ada cacing pita yang juga sering menginfeksi kucing. Ukuran cacing pita tampak seperti butiran beras kering dan sering berada di sekitar rektum.
Baca juga: Bolehkah Kucing Makan Daging Olahan?
Cacing pita biasanya menginfeksi kucing yang sering bermain di luar ruangan. Pada beberapa kasus, infeksi cacing pita dapat menyebabkan muntah dan penurunan berat badan.
3. Cacing tambang
Cacing tambang juga terlihat seperti spageti dan panjangnya bisa mencapai lima centimeter.
Selain itu, ada pita berwarna merah kecoklatan di bagian bawah tubuh yang berbentuk bengkok.
Cacing tambang memakan darah dari usus kecil kucing sehingga dapat menyebabkan anemia dan penurunan berat badan.
4. Cacing hati
Infeksi cacing hati lebih jarang terjadi pada kucing, tetapi dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung dan paru-paru kucing.
Bila tidak ditangani, cacing hati dapat menyebabkan kesulitan bernapas, penurunan berat badan, atau dalam beberapa kasus, kematian mendadak.
Jika kucing terkana cacingan, ada beberapa pilihan pengobatan. Salah satunya dengan memberikan obat anti-parasit yang aman dan efektif.
"Cara terbaik sebelum melakukan pengobatan adalah melakukan tes feses untuk mengidentifikasi cacing, setelah itu memilih obat yang paling tepat," kata McNabb.
Perubahan gaya hidup penting dilakukan untuk membantu mencegah infeksi cacingan pada kucing. Cara terbaik adalah membatasi waktu kucing berada di luar ruangan.
Sebab saat di luar ruangan, kucing dapat berinteraksi dengan kucing liar dan satwa liar yang membuatnya terpapar infeksi.
Baca juga: Waspada, Bunga Ini Beracun bagi Kucing
Selain itu, usahakan untuk hanya memberi kucing makanan yang dimasak.
"Makanan mentah lebih mungkin tercemar telur cacing yang dapat menginfeksi kucing," kata McNabb.
Penggunaan obat cacing juga dapat mencegah kucing terkena cacingan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.