Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mindful Eating, Konsep Makan Berkesadaran yang Kaya Manfaat

Kompas.com - 06/04/2021, 16:05 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konsep mindful eating menerapkan kesadaran penuh akan asupan makanan yang dikonsumsi. Bukan hanya soal kandungan gizinya, namun juga dampaknya pada lingkungan.

Pola makan berkesadaran dalam metode mindful eating menekankan pentingnya untuk menikmati makanan.

Konsep yang populer adalah dengan menekankan pada prosesnya termasuk soal rasa, tampilan, kandungan nutrisi dan kecukupannya. 

"Poinnya adalah enjoy the food, bukan apakah bisa bikin kurus atau menjaga tubuh," ujar Seala Septiani, ahli gizi, dalam webinar bertema ‘Konsumsi Berkesadaran untuk Pilihan Asupan yang Lebih Sehat dan Lebih Baik, Investasi Kesehatan untuk Masa Depan" pada Selasa (6/4/21).

Metode ini juga tidak membatasi jenis maupun porsi makan yang bisa dikonsumsi. Hanya saja, penting bagi kita untuk memahami lebih jauh soal kebutuhan diri.

Baca juga: Pahami Dampak Buruk Menerapkan Pola Makan Fruitarian

Seala menyarankan untuk menerapkan prinsip moderasi dalam hal poris dan variasi jenis untuk kebiasaan makan berkecukupan.

Cara mudah untuk mengaplikasikannya yakni dengan membiasakan diri membaca informasi nilai gizi dalam produk makanan kemasan.

Setiap produk pangan yang beredar di pasaran memiliki label yang berisikan daftar nutrisi. Tujuannya agar memudahkan masyarakat menakar konsumsi sesuai dengan kebutuhannya.

Sayangnya masih banyak orang yang tidak terbiasa membaca label tersebut. Segelintir yang lain juga masih belum memahami kebutuhan nutrisinya sehingga tak ada faedahnya mencermati daftar tersebut.

Karena itu logo 'Pilihan Lebih Sehat' yang sekarang sedang digalakkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) bisa menjadi parameter yang mudah.

Baca juga: Cegah Obesitas dengan Membaca Informasi Gizi pada Label Kemasan Makanan

Kita bisa mencari produk dengan logo berwarna hijau ini dan tanda centang ini. Produk dengan logo ini telah terstandarisasi lebih sehat dibandingkan produk lain sejenis jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com