Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 31/10/2022, 06:33 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Buang air kecil adalah sesuatu yang sehat. Namun, bagaimana jika kita terlalu sering buang air kecil?

Penyebab sering buang air kecil bisa bervariasi. Ini bisa diakibatkan terlalu banyak minum, tetapi bisa juga menandakan adanya masalah kesehatan.

Lalu, berapa banyak frekuensi buang air kecil yang disebut terlalu sering?

Menurut Healthline, orang sehat buang air kecil sekitar empat hingga 10 kali per hari. Rata-rata frekuensinya biasanya enam hingga tujuh kali dalam periode 24 jam.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil Setelah Minum Kopi, Apa Penyebabnya?

Namun, frekuensi buang air kecil juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, di antaranya usia, berapa banyak minum air, apa yang diminum, hingga kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau infeksi saluran kemih.

Beberapa penyebab terlalu sering buang air kecil di antaranya:

1. Minum terlalu banyak

Melansir SELF, semakin banyak cairan yang kita asup, akan semakin banyak pula cairan yang keluar lewat air seni.

Kebutuhan air bersifat individual. Jadi, kamu mungkin membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit air daripada orang lain bergantung pada sejumlah faktor.

Setiap harinya, rata-rata orang dianjurkan minum setidaknya delapan gelas per hari atau sekitar 2 liter.

Untuk mengetahui kecukupan asupan cairan, kita bisa mengeceknya dari warna urine.

Urine yang berwarna kuning gelap menandakan kita mungkin kurang minum. Sebaliknya, urine yang berwarna jernih dan nyaris bening bisa sana menandakan kita terlalu banyak minum.

Penyebab ini jarang berbahaya. Namun pada kasus ini, mengurangi asupan air bisa membantu kita menurunkan jumlah bolak-balik ke kamar mandi.

Baca juga: Perhatikan, Warna Urine Cerminkan Kondisi Kesehatanmu...

2. Minum minuman diuretik

Minuman seperti kopi, soda dan teh bisa membuat kita lebih sering buang air kecil karena bertindak sebagai diuretik. Maksudnya, jenis-jenis minuman tersebut bisa meningkatkan urgensi untuk buang air kecil.

Diuretik bekerja dengan meningkatkan jumlah garam dan air yang keluar dari ginjal. Proses ini membuat kita lebih sering buang air kecil.

Meski begitu, mengurangi asupan cairan secara keseluruhan mungkin bisa membamtu untuk mengurangi frekuensi buang air kecil.

Selain mimuman, beberapa obat-obatan juga bisa bertindak sebagai diuretik.

Baca juga: 7 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Kopi Setiap Hari

3. Infeksi saluran kemih

Menurut WebMD, ini adalah penyebab paling umum dari sering buang air kecil.

Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri menginfeksi ginjal, kandung kemih, atau saluran yang menghubungkan organ-organ tersebut satu sama lain dan ke luar tubuh.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com