KOMPAS.com - Terinspirasi oleh warisan para pendirinya, Breitling merilis enam jam tangan baru yang disebut Premier Heritage Collection.
Koleksi ini merupakan gambaran dari apa yang sudah dibuat oleh tiga generasi Breitling, yang menjadikan merek ini sebagai pembuat arloji yang patut diperhitungkan.
Adalah Léon Breitling yang mendirikan perusahaan ini pada tahun 1884. Ia mematenkan timer atau tachymeter sederhana yang dapat mengukur kecepatan antara 15 hingga 150 km/jam.
Temuan itu kemudian ditampilkan dalam arloji saku Vitesse 1906.
Pada tahun 1915, putranya, Gaston, menciptakan salah satu kronograf pertama yang bisa dikenakan di pergelangan tangan dengan tombol push terpisah yang terletak pada pukul 2.
Inovasi ini memisahkan fungsi start, stop, dan reset dari crown atau mahkota jam, sehingga membuatnya jauh lebih praktis untuk menghitung waktu.
Pada tahun 1934, cucu Léon, Willy, mematenkan tombol push kronograf terpisah kedua yang diletakkan pada pukul 4.
Di antara prestasi Willy Breitling yang terkenal adalah pembentukan Departemen Penerbangan Huit pada tahun 1938 yang membuat arloji untuk para pilot.
Baca juga: Koleksi Baru Arloji Breitling Berhias Permata Seharga Rp 122 Juta
Mewah dan Fungsional
Ini menginspirasinya untuk merancang jam tangan Premier pada tahun 1940-an, langkah pertama Breitling dalam memadukan fungsi dengan gaya.
Menurut Willy, "Ketika seseorang mengenakan arlojinya, ia menunjukkan citarasanya."
Nah pada tahun 2021 ini Breitling menghidupkan kembali karya-karya para pendiri itu lewat Premier Heritage Collection.
Koleksinya mencakup enam jam tangan yang dibagi menjadi tiga kategori berbeda: The Chronograph, The Duograph, dan The Datora.
Semuanya menampilkan angka, jarum jam yang bergaya vintage, dan tali kulit aligator dengan jahitan tone-on-tone.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.