Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2021, 11:11 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai salah satu alat pelindung diri yang utama dari ancaman infeksi Covid-19, masker wajah memiliki beberapa varian yang berbeda-beda.

Beberapa jenis masker lebih efektif menghalau droplet saat kita batuk, bersin, atau berbicara ketimbang yang lain.

Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Duke University, Durham, North Carolina, Amerika Serikat membuat daftar berisi 14 jenis masker tersebut.

Baca juga: Wajah Masih Berisiko Terbakar Matahari Meski Pakai Masker, Kok Bisa?

Daftar tersebut diisi mulai dari masker medis N95 hingga masker buatan rumah.

Peneliti mengurutkan jenis masker mana yang paling baik dalam menghalau virus, dan mana yang terburuk.

Dalam studi tersebut, peneliti meminta partisipan yang memakai berbagai jenis masker untuk mengucapkan kata-kata "stay healthy, people" sebanyak lima kali.

Sebagai pembanding, peserta juga mengucapkan kata-kata yang sama tanpa masker.

Bersamaan dengan itu, digunakan laser dan kamera ponsel untuk melacak partikel yang dilepaskan dari mulut peserta penelitian saat berbicara.

Setiap masker diuji sebanyak 10 kali, dan algoritme menentukan dengan tepat berapa banyak tetesan yang lolos dari masker wajah.

Hasil riset yang dimuat ke dalam jurnal Science Advances ini bukanlah uji coba terkontrol secara acak.

Baca juga: Google Doodle Pakai Masker Ganda, Apa Maknanya

Penelitian ini adalah konsep studi bukti yang dirancang untuk mengetahui apakah metode pengujian baru berhasil atau tidak.

Para ahli mengingatkan, jenis masker wajah apa pun lebih baik daripada tidak menggunakan masker.

Bahkan bandana satu lapis atau pelindung leher (neck gaiter) yang tidak melindungi pemakainya secara sempurna, jauh lebih baik ketimbang sama sekali tidak menggunakan masker.

Masker N95

Pada studi tersebut, masker wajah N95 tingkat medis adalah yang paling efektif dalam "mengurung" partikel.

Respirator N95 diketahui menyaring setidaknya 95 persen partikel di udara.

"Ini adalah tingkat pengendalian partikel yang sangat tinggi, itulah sebabnya para pekerja asbes dan silika memakai N95," kata Jack Caravanos, DrPH.

Caravanos adalah profesor klinis di College of Global Public Health NYU, New York City, AS.

Masker ini disediakan untuk tenaga medis, karena lapisan perlindungan pada N95 diperlukan dalam pengaturan perawatan kesehatan.

Baca juga: NFL dan Oakley Bikin Prototipe Masker Pemain dengan Lapisan N95

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com