KOMPAS.com - "Echa tidur" dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan belakangan menjadi sorotan.
Pelajar bernama lengkap Siti Raisa Miranda ini diduga menderita sindrom putri tidur.
Ia kerap tertidur pulas dalam waktu berhari-hari, bahkan pernah tertidur sampai 13 hari.
Baca juga: Kisah Echa, Penderita Sindrom Tidur Asal Banjarmasin, Pernah Tidur Pulas 13 Hari
Lalu, apa itu sindrom putri tidur?
Melansir Healthline, Sindrom Kleine-Levin (KLS) adalah kelainan langka, menyebabkan penderitanya mengalami periode kantuk berlebihan yang berulang.
Dalam beberapa kasus, penderita sindrom putri tidur bisa menghabiskan waktu tidur hingga 20 jam sehari.
Itulah mengapa kondisi ini sering disebut sindrom putri tidur.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi remaja laki-laki cenderung lebih berisiko mengembangkannya daripada kelompok lain. Sekitar 70 persen orang dengan KLS adalah laki-laki.
Stanford Health Care menyoroti kondisi ini sebagai gangguan neurologis.
Beberapa gejalanya antara lain:
Episode tidur orang dengan KLS juga dapat memicu gejala lain, seperti:
Baca juga: Diduga Idap Sindrom Putri Tidur, Echa Tertidur Selama 7 Hari, Dokter Sempat Diagnosis Epilepsi
KLS adalah kondisi yang tidak dapat diprediksi.
Episode tidur bisa berulang tiba-tiba dan tanpa peringatan selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun kemudian.
Kebanyakan orang melanjutkan aktivitas normalnya setelah episode tidur itu tanpa adanya disfungsi perilaku atau fisik.
Namun, mereka mungkin memiliki ingatan yang minim tentang apa yang terjadi selama episode tidurnya.