Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2021, 11:52 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Istilah attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) mengacu pada gangguan pada anak, yang ditandai dengan munculnya perilaku hiperaktif, impulsif, dan kurang perhatian.

ADHD adalah gangguan jangka panjang yang terjadi pada masa kanak-kanak, dan gejalanya bisa berlanjut hingga remaja dan dewasa.

Gangguan ini ternyata juga dapat memengaruhi tidur pada anak, seperti dikatakan oleh psikolog klinis Michael Breus.

Menurut Breus, hampir 75 persen anak dengan gangguan ADHD atau hiperaktif mengalami kesulitan tidur di malam hari.

Tidak ada penyebab yang pasti dan spesifik akan hal tersebut, namun banyak ahli meyakini pengaruh ADHD pada ritme sirkadian anak-anak memengaruhi tidur mereka.

Dalam berbagai kasus, anak-anak dengan ADHD mengalami penundaan pelepasan melatonin dalam sistem tubuh, terutama di malam hari.

Ketika pelepasan alami melatonin dibuang, itu dapat menyebabkan masalah tidur pada anak.

Artinya, anak-anak yang menderita ADHD lebih cenderung mengalami kesulitan untuk mulai tidur dan tetap tertidur sepanjang malam.

Masalah ini diperparah ketika anak dengan ADHD menjadi lebih aktif di malam hari.

Hal tersebut bertentangan dengan perkembangan alami tubuh kita, yang dapat semakin menurunkan produksi melatonin dan ritme sirkadian.

Baca juga: Konsumsi Obat Pereda Nyeri Saat Hamil dan Risiko Anak Hiperaktif

Gangguan tidur lainnya dan ADHD

Dalam sebuah studi penelitian yang dimuat ke dalam jurnal Pediatrics, dokter menanyakan kepada para orangtua perihal kebiasaan tidur anak mereka dan gejala ADHD.

Kemudian, para peneliti memilih sampel anak-anak dengan gejala ADHD yang dilaporkan dan membuat kelompok kontrol untuk diteliti dalam studi tidur semalam.

Berdasarkan penelitian itu, hampir 25 persen anak dengan gejala ADHD juga menunjukkan gejala gangguan tidur atau sleep apnea, yang menyebabkan anak kekurangan oksigen saat tidur.

Anak-anak dengan gejala ADHD yang parah juga mengalami gangguan tidur selama siklus rapid eye movement (REM).

Halaman:
Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com