Kerikil memiliki pori-pori makro yang lebih banyak daripada pasir.
Ini sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman secara hidroponik.
Penggunaan media kerikil akan membantu peredaran larutan unsur hara dan udara tidak menekan pertumbuhan akar.
Namun, kemampuan mengikat air yang dimiliki kerikil relatif rendah sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara rutin.
Baca juga: 5 Tanaman Hidroponik Rumahan agar Bisa Panen Sayur Sendiri
Seperti halnya bahan organik lainnya, media tanam ini juga berfungsi untuk melekatkan akar.
Sebaiknya ukuran batu-bata yang akan digunakan sebagai media tanam dibuat kecil seperti kerikil dengan ukurang sekitar 2 cm hingga 3 cm.
Semakin kecil ukurannya, maka semakin baik kemampuan daya serapnya terhadap air maupun unsur hara.
Selain itu, ukuran yang lebih kecil juga dapat membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar akar tanaman berlangsung lebih baik.
Ini merupakan kristal-kristal polimer yang sering digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hidroponik.
Penggunaan media tanam ini sangat praktis dan efisien karena tidak perlu diganti dengan yang baru, disiram, atau dipupuk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.