Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Jenis Media Tanam Hidroponik, Bisa Dicoba di Rumah

Kompas.com - 09/04/2021, 14:38 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Selain pemilihan benih dan jenis tanaman yang tepat, pemilihan media tanam hidroponik juga tak kalah penting.

Adapun hidroponik adalah teknik bertani yang menggunakan air sebagai media tanamnya atau media suplai nutrisi.

Metode penanaman hidroponik sangat cocok untuk warga perkotaan yang kebanyakan tak punya lahan terlalu luas untuk berkebun dan lingkungan yang gersang.

Baca juga: Jangan Bingung, Ini 5 Cara Memilih Tanaman Hidroponik untuk Pemula

Menurut buku Hidroponik Sayuran: untuk Hobi dan Bisnis yang ditulis oleh Kunto Heribowo dan NS Budiana (2014), ada berbagai macam media tanam hidroponik yang dapat kita pilih, di antaranya:

1. Rockwool

Media tanam ini dibuat dari batu apung yang dipanaskan dan dibentuk serat serta wafer dengan spesifikasi khusus untuk tanaman sayuran maupun tanaman hias.

Awalnya, bahan ini digunakan sebagai pelengkap konstruksi pabrik, industri, kantor, dan lainnya.

Rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah banyak, baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman.

2. Hidroton

Ini merupakan produk dari tanah liat yang diproses melalui pemanasan dengan suhu tinggi lebih dari 1.000 derajat Celcius.

Hidroton memiliki pori-pori kecil seperti spons, sehingga sangat baik untuk mengatasi masalah kelebihan air dan mencegah overwatering atau penyiraman terlalu banyak.

Hidroton sanat inert atau tidak memiliki kandungan hara.

Baca juga: Menanam Hidroponik Tak Harus Mahal yang Penting Konsisten

3. Zeolit

Zeolit dibedakan menjadi dua jenis, yakni zeolit sintesis dan zeolit alam.

Zeolit sintesis adalah jenis material yang dibuat dari rekayasa ilmiah melalui tahapan-tahapan prosedur yang cukup rumit dengan menggunakan bahan alumina, silika, dan fosfat, serta bahan tambahan lain.

Sementara zeolit alam adalah jenis mineral zeolit yang diperoleh langsung dari alam.

4. Arang sekam

Sekam padi mempunyai kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan.

Arang sekam padi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan baku briket arang. Sekam ini bisa diperoleh di tempat penggilingan padi.

Arang sekam juga bisa digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam di persemaian.

Baca juga: Pengenalan Awal Cara Bertanam Hidroponik bagi Pemula

5. Cocopeat

Cococpeat blok (serbuk sabut kelapa) adalah serbuk sisa pengolahan penguraian sabut kelapa yang dicetak berbentuk kubus dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Pengolahannya sederhana, tetapi dapat mengangkat harga cocopeat.

Cocopeat blok sering digunakan perusahaan pembuat karbon baterai atau sebagai media tanam.

Di dalam negeri, cocopeat banyak digunakan sebagai pengganti tanah atau sebagai campuran pembuatan pupuk organik.

Pekerja memanen tanaman dengan sistem hidroponik di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas KPKP gencar melakukan program pertanian perkotaan (urban farming) dengan konsep pembudidayaan tanaman sistem hidroponik di kawasan penghijauan gang-gang Jakarta dan area RPTRA.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pekerja memanen tanaman dengan sistem hidroponik di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas KPKP gencar melakukan program pertanian perkotaan (urban farming) dengan konsep pembudidayaan tanaman sistem hidroponik di kawasan penghijauan gang-gang Jakarta dan area RPTRA.

6. Kerikil atau pasir

Kerikil memiliki pori-pori makro yang lebih banyak daripada pasir.

Ini sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman secara hidroponik.

Penggunaan media kerikil akan membantu peredaran larutan unsur hara dan udara tidak menekan pertumbuhan akar.

Namun, kemampuan mengikat air yang dimiliki kerikil relatif rendah sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara rutin.

Baca juga: 5 Tanaman Hidroponik Rumahan agar Bisa Panen Sayur Sendiri

7. Pecahan genteng atau batu bata

Seperti halnya bahan organik lainnya, media tanam ini juga berfungsi untuk melekatkan akar.

Sebaiknya ukuran batu-bata yang akan digunakan sebagai media tanam dibuat kecil seperti kerikil dengan ukurang sekitar 2 cm hingga 3 cm.

Semakin kecil ukurannya, maka semakin baik kemampuan daya serapnya terhadap air maupun unsur hara.

Selain itu, ukuran yang lebih kecil juga dapat membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar akar tanaman berlangsung lebih baik.

8. Hidrogel

Ini merupakan kristal-kristal polimer yang sering digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hidroponik.

Penggunaan media tanam ini sangat praktis dan efisien karena tidak perlu diganti dengan yang baru, disiram, atau dipupuk.

Selain itu, media tanam hidrogel juga punya berbagai macam warna sehingga bisa disesuaikan dengan selera.

Hal ini tentu penting terutama untuk orang-orang yang sangat memerhatikan estetika kebun atau ruangan.

Baca juga: Semangat Berkebun Hidroponik dengan Sampah Botol Plastik

9. Perlite dan vermikulit

Ini merupakan media tanam dengan kapasitas tukar kation yang tinggi, terutama dalam keadaan padar dan saat basah.

Vermikulit dapat menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air jika digunakan sebagai campuran media tanam.

Selain itu vermikulit juga dapat meningkatkan daya penyerapan air sehingga tanaman bisa lebih mudah mendapatkan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com