Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip, Kisah Cinta Membentang 73 Tahun

Kompas.com - Diperbarui 09/09/2022, 14:57 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratu Elizabeth meninggal dunia pada 8 September 2022, lebih dari setahun setelah suaminya, Pangeran Philip tutup usia.

Pria yang mendampinginya selama 73 tahun itu wafat pada 9 April 2021 lalu dalam usia 99 tahun.

Selama masa hidupnya, pasangan ini sukses menampilkan keharmonisan hubungannya hingga akhir hayat.

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip berhasil menghadapi berbagai prahara rumah tangga, konflik keluarga sembari terus menjalankan tugas kerajaan mereka.

Baca juga: Mengenang Warisan Fashion Ratu Elizabeth Selama Masa Hidupnya

Kisah cinta Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip

Kisah cinta Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip dimulai ketika keduanya masih berusia amat muda.

Pasangan ini pertama bertemu saat masih kanak-kanak, Elizabeth berusia 7 tahun dan Philip masih 13 tahun.

Namun baru lima tahun kemudian sampai akhirnya ratu, yang saat ini masih berstatus sebagai putri mahkota, jatuh cinta pertama kali kepada pria bernama asli Philip Mountbatten itu.

Rambut pirang, mata biru dan kegagahannya dalam seragam angkatan laut merupakan daya tarik yang berhasil memikat putri Raja George VI itu.

Ia yang ditemani adiknya Putri Margaret saat itu sedang berkunjung ke Dartmouth's Britannia Royal Naval College, almamater ayahnya.

Pertemuan kedua itu begitu membekas sehingga menarik perhatian banyak orang.

Semua langsung tahu bahwa ahli waris itu jatuh cinta dengan kadet yang juga merupakan keturunan bangsawan Yunani tersebut.

Baca juga: Penuh Makna, Gaun Hijau Ratu Elizabeth Saat Memorial Service Suaminya

Dikutip dari People, Sally Bedell Smith penulis biografi "Elizabeth the Queen", mengatakan Elizabeth tidak pernah lagi mengalihkan perhatiannya pada orang lain sejak saat itu. 

"Elizabeth jatuh cinta pada usia 18 tahun dan tidak pernah berpaling lagi," katanya.

Hubungan keduanya terjalin cukup lama sebelum akhirnya berlabuh ke pelaminan.

Selama masa sebelum menikah itu, Philip sibuk dengan kariernya sebagai perwira angkatan laut di tengah masa perang dan sesekali berkirim surat untuk memberi kabar pada kekasihnya.

Dalam kesempatan yang tidak banyak, Philip dan Elizabeth muda juga akan bertemu dan menghabiskan waktu bersama.

Baca juga: Kisah di Balik Bros Emas dan Ruby Favorit Ratu Elizabeth

Beberapa aktivitas favorit pasangan kasmaran ini adalah berkendara naik mobil sport dan berdansa di klub ternama di London.

Foto Pangeran Philip Adipati Edinburgh dan Ratu Elizabeth II ketika masih muda.WIKIMEDIA COMMONS Foto Pangeran Philip Adipati Edinburgh dan Ratu Elizabeth II ketika masih muda.
Namun tidak mudah mewujudkan pernikahan mereka karena ada beberapa pengorbanan yang harus dilakukan.

Karena status calon istrinya, Philip terpaksa menanggalkan status kebangsawanan Yunani miliknya untuk menjadi warga negara Inggris.

Ia kemudian diberikan gelar baru sebagai Duke of Edinburgh oleh Raja George IV, ayah Ratu Elizabeth yang kemudian menjadi mertuanya.

Namun, toh itu tidak serta langsung memuluskan jalan karena banyak suara sumbang pada pilihan pria Elizabeth.

Pangeran Philip muda dikabarkan sebagai pribadi yang keras dan candaannya yang kadangkala kasar sehingga tidak ideal sebagai pendamping calon ratu.

Namun akhirnya penyatuan keduanya kemudian terwujud secara resmi di Westminster Abbey pada November 1947.

Pernikahannya dengan Putri Elizabeth digambarkan sebagai kilatan warna dalam Inggris pascaperang yang abu-abu.PA via BBC INDONESIA Pernikahannya dengan Putri Elizabeth digambarkan sebagai kilatan warna dalam Inggris pascaperang yang abu-abu.

Setelah menikah, Elizabeth kemudian sempat sepenuhnya mendampingi suaminya menjalani karier militernya di Malta meskipun amat singkat, hanya lima tahun.

Selama masa itu pula, pasangan bangsawan muda ini bisa menjadi suami istri biasa dan terlepas dari tanggung jawab sebagai anggota Kerajaan Inggris.

Hal ini sayangnya berakhir ketika Raja George VI mangkat di tahun 1952 dan Elizabeth didapuk sebagai kepala Kerajaan Inggris.

Baca juga: Pernikahan Ratu Inggris dan Pangeran Philip Pernah 63 Kali Hampir Bercerai

Mendampingi Ratu Elizabeth hingga akhir usia

Perubahan tersebut membuat Philip harus melepaskan karier militernya demi sepenuhnya mendampingi Ratu Elizabeth dalam setiap tugasnya.

Padahal saat itu ia dinilai sebagai perwira muda dengan karier cemerlang di depan mata.

Statusnya sebagai Queen's Consort juga sebenarnya tidak mudah bagi seorang mantan perwira angkatan laut yang pernah terlibat perang.

Terlebih lagi protokol kerajaan mengharuskan ratu didahulukan di atas siapa saja, termasuk suaminya.

Hal yang tidak lazim bagi masyarakat awam kala itu termasuk di Inggris.

Namun Philip menjalani tugasnya sepenuh hati dengan berbagai pengorbanan yang telah ia berikan.

Mungkin ia bukan wajah utama Kerajaan Inggris namun ia berperan besar dalam pengelolaannya dan berbagai keputusan yang dibuat Ratu Elizabeth.

Pada foto Kamis, 16 Juni 2011 ini, Ratu Inggris Elizabeth II bersama Pangeran Philip tiba dengan kereta kuda di arena parade pada pertemuan pacuan kuda Royal Ascot di Ascot, Inggris. AP PHOTO/ALASTAIR GRANT Pada foto Kamis, 16 Juni 2011 ini, Ratu Inggris Elizabeth II bersama Pangeran Philip tiba dengan kereta kuda di arena parade pada pertemuan pacuan kuda Royal Ascot di Ascot, Inggris.
Philip Mountbatten adalah kekuatan yang menopang Ratu Elizabeth dalam memimpin Kerajaan Inggris selama puluhan tahun.

Keduanya menyaksikan berbagai masalah, skandal dan tragedi yang menimpa kerajaan dan bersama-sama mencari solusinya.

Sebagaimana yang disampaikan Pangeran Philip dalam wawancara 2011 lalu, "menikah dengan ratu, menurut Saya, tugas pertama Saya adalah melayaninya sebaik mungkin. ''

Sampai ia meninggal, Pangeran Philip begitu dikagumi karena menjadi seorang suami yang amat mendukung peran istrinya.

Baca juga: Tradisi Ulang Tahun Romantis Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip

Hal ini pula yang kemudian membuat Ratu Elizabeth semakin jatuh cinta pada suaminya selama puluhan tahun itu.

Dibuktikan dalam pidato Ratu Elizabeth dalam perayaan ulang tahun pernikahan ke 50 pada 1997 lalu.

"Dia adalah seseorang yang tidak mudah menerima pujian tetapi dia, secara sederhana, telah menjadi kekuatan dan tonggak saya selama ini, dan saya, dan seluruh keluarganya, dan Inggris dan banyak negara lain, berhutang padanya lebih besar daripada yang dia inginkan. pernah mengklaim, atau kita akan pernah tahu."

Meski meninggal duka mendalam bagi warga Inggris, wafatnya Ratu Elizabeth menandakan jika ia tak lagi harus terpisah dengan Pangeran Philip, suami sekaligus belahan hatinya itu.

Baca juga: Cabbage, Nama Panggilan Ratu Elizabeth II dari Pangeran Philip

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com