Yang membuatnya kagum adalah pencapaian yang dilakukan, bukan dari berapa jam kita habiskan.
Hanya sedikit bos yang peduli bahwa karyawannya telah bekerja sepanjang hari untuk kemajuan kantor.
4. Tempatkan perawatan diri di jadwal kita
Jangan pernah lupakan diri kita yang telah kita ajak berjuang bertahun-tahun hingga saat ini. Kita perlu menjaganya agar terus sehat dan bahagia.
Kegiatan yang bisa saja dilakukan adalah dengan melakukan hobi yang disukai, duduk menikmati teh hangat dengan keluarga, bahkan melakukan perawatan wajah. Yang dibutuhkan adalah untuk memberikan jeda untuk diri lebih rileks.
Baca juga: 3 Kebiasaan yang Hancurkan Diri Sendiri dan Usir Kebahagiaan
5. Gantikan produktivitas toksik jadi sikap profesional
Jika kita terjebak dalam kondisi produktivitas toksik di lingkungan kerja, kita perlu belajar bersikap profesional "yang terisolasi".
Laurie Ruettimann mengatakan bahwa keterpisahan profesional berarti tetap berkomitmen pada pekerjaan dan tetap melakukan tugas yang berkualitas sambil memahami bahwa "posisi di kantor bukanlah satu-satunya identitas kita".
Dengan cara ini, kita menganggap atasan dan rekan kerja seperti klien sehingga kita berusaha melakukan yang terbaik, tapi secara emosional tidak terikat dengan pekerjaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.