Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2021, 08:59 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Manfaat kurma untuk kesehatan sudah banyak diketahui, terutama untuk menjadi menu berbuka puasa.

Namun, tak sedikit orang dengan diabetes yang khawatir mengonsumsi kurma karena takut kondisi kesehatannya terganggu.

Bagaimana faktanya, amankah penderita diabetes makan kurma saat buka puasa?

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr (Cand) dr Inggrid Tania MSi menjelaskan, kurma sebetulnya aman dikonsumsi selama diabetes seseorang terkontrol.

"Sebenarnya orang diabetes sepanjang diabetesnya terkontrol aman saja makan kurma, tapi memang tidak berlebihan."

Hal itu diungkapkannya dalam webinar di kanal YouTube PDPOTJI Online yang dikutip Kompas.com.

Baca juga: Ahli Ungkap Sederet Manfaat Berbuka Puasa dengan Kurma

Bagi penderita diabetes yang ingin mengonsumsi kurma sebagai menu buka puasa, Tania menganjurkan untuk mengonsumsinya dalam jumlah moderat, yakni tiga hingga lima butir.

Meskipun, ia menyebut adanya penelitian yang mengatakan konsumsi kurma hingga 10 butir sebetulnya masih aman bagi penderita diabetes terkontrol.

"Tapi kalau mau yang paling aman untuk penderita diabetes terkontrol bisa konsumsi misalnya lima kurma saat berbuka puasa," ucapnya.

Ia menambahkan, banyak penelitian sebetulnya menemukan bahwa ada sifat anti-diabetes dalam sebutir kurma.

Misalnya, disebutkan dalam penelitian-penelitian tersebut kurma mengandung senyawa-senyawa polifenol yang bersifat antioksidan, mampu menghambat enzim-enzim seperti alfa amilase dan alfa glukosidase, hingga dapat menstimulasi sel beta di dalam pankreas sehingga dapat meningkatkan sekresi insulin dan memperbaiki kondisi komplikasi akibat diabetes.

Namun, diperlukan pengembangan penelitian untuk lebih memastikan temuan-temuan tersebut.

"Review terhadap penelitian in Vitro, in Vuvo, dan penelitian klinis pada manusia, ternyata ada sifat anti-diabetes juga (dalam kurma)."

"Tapi memang ini harus lebih dikembangkan lagi seperti apa sediaannya kemudian nanti diuji klinik pada penderita diabetes," kata Tania.

Baca juga: 4 Pola Diet Terbaik untuk Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com