"Pengalaman masa lalu dengan keluarga akan memengaruhi cara seseorang menjadi orang tua," kata Benjamin.
Anak-anak tidak datang dengan kesempurnaan. Selalu ada kemungkinan mereka menjadi pribadi yang lemah, memiliki keterbatasan fisik, mental, maupun penyandang disabilitas.
Sejumlah hal itu seringkali jadi ketakutan yang dirasakan seseorang saat memiliki anak tapi tabu untuk dibicarakan. Namun, Benjamin berpendapat kekhawatiran itu penting untuk dibicarakan.
Dengan demikian kita bisa mencari solusi atau melakukan pencegahan. Jika sudah tak ada jalan keluar, paling tidak mengutarakan ketakutan ini bisa jadi pertimbangan penting sebelum memutuskan ingin memiliki anak.
Baca juga: Cermati, Tanda-tanda Anak Berkebutuhan Khusus Sejak Dini
Banyak kelompok etnis membawa risiko untuk masalah genetik tertentu. Hal ini bisa saja membuat janin cacat atau menyulitkan anak ketika dilahirkan seperti adanya masalah fisik atau kesehatan.
Topik ini mungkin sulit dan masih jarang dibahas namun penting untuk didiskusikan. Kenali lebih jauh pendapat pasangan soal ini karena ini adalah kemungkinan yang bisa saja dialami.
Kondisi kesehatan dan fisik bisa menjadi halangan jika ingin memiliki buah hati. Jika sudah begitu, program bayi tabung dan adopsi menjadi opsi yang bisa dipertimbangkan.
Cari tahu apakah pasangan bersedia melalui stres fisik, emosional, dan finansial yang terkait dengan bayi tabung atau terbuka dengan opsi adopsi.
Kita tidak selalu harus punya pendapat yang sejalan dengan pasangan namun paling tidak sudah pernah membicarakannya lebih jelas.
Baca juga: Faktor Usia Ibu Pengaruhi Keberhasilan Program Bayi Tabung
Pasangan wajib mendiskusikan bagaimana mereka membagi tugas pengasuhan anak. Setelah punya anak, apakah kedua orangtua akan tetap bekerja atau salah satu mengalah untuk menjaga anak di rumah.
Jika tetap bekerja, pertimbangkan soal biaya penitipan anak yang jelas tidak murah. Cari tahu lebih banyak soal implikasi yang terjadi dari pilihan-pilihan tersebut.
Sudah jadi rahasia umum jika punya anak membutuhkan biaya yang besar. Fakta ini tentu saja memberikan dampak yang besar bagi kehidupan orangtua.
Benjamin menyarankan membahas cara menghemat uang dan menentukan jenis pengeluaran prioritas bagi anak.
"Tidak perlu langsung memutuskan keputusan keuangan final bagi anak namun hindari saling mengkritik soal kecenderungan mereka," katanya.
Baca juga: Belajar dari Atta Halilintar, Apa Perlu Bahas Anak Sebelum Menikah?
Cari tahu sejauh mana agama akan berpengaruh pada pola asuh yang diterapkan pasangan. Termasuk memilih sekolah berbasis agama atau tidak.
Tanyakan juga apakah praktik keagamaan menjadi hal penting untuk diajarkan kepada anak dan berbagai kemungkinan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.