Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seo Ye Ji "It's Okay to Not Be Okay" Posesif, Apa Tanda-tandanya?

Kompas.com - 13/04/2021, 08:07 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Padahal biasanya hal seperti ini butuh proses yang tidak sebentar. Sayangnya, kebanyakan orang salah persepsi, menganggap hal ini pertanda keseriusan pasangan dalam berkomitmen.

  • Tidak menghargai kesendirian kita

Pasangan yang posesif merasa perlu memegang kendali penuh. Karena itu mereka biasanya marah jika kita ingin sendiri, termasuk makan atau belanja ke mall sendiri.

Mereka akan menuntut perhatian penuh dari kita dan jika tidak dituruti akan marah atau melontarkan ancaman.

  • Ingin tahu jadwal harian kita

Jika pacar memaksa ingin tahu jadwal harian mendetail maka saatnya bersikap waspada.

"Seorang pasangan posesif ketika mereka menuntut waktu atau mengontrol jadwal Anda," Jill Sylvester, konselor kesehatan mental berlisensi di Boston mengingatkan.

Terlebih lagi jika mereka terus menerus meminta kita share location atau foto sebagai bukti keberadaan kita.

Baca juga: Sikap Posesif yang Berpotensi Merusak Hubungan

  • Selalu ingin menghabiskan waktu bersama

Keinginan untuk selalu menghabiskan waktu bersama bukanlah hal yang sehat dalam hubungan. Sebaliknya, ini menjadi tanda dominasi yang bisa jadi awal sikap posesif berlebihan.

Perhatikan pula apakah pasangan sudah tidak lagi menjalankan hobinya atau berkumpul dengan temannya. Kecenderungan ini berarti pasangan sudah terlalu terpaku pada kita dan bisa berdampak tidak baik.

  • Menghubungi sepanjang hari

Jika pasangan chatting, telepon atau video call selama seharian penuh atau sangat sering, perilaku itu bisa jadi pertanda kuat sikap posesif.

Komunikasi pasangan merupakan hal yang harus dilakukan, namun tidak terus menerus tanpa putus.

Kebiasaan ini menjadi bentuk tuntutan pasangan dan kecenderungan mereka tidak menghargai hidup kita.

Segera cari solusinya atau tinggalkan pasangan yang tak bisa memperbaiki sikap posesifnya ini.

  • Terlalu sering posting kebersamaan atau "kepemilikan" di media sosial

Diunggah di media sosial kini dianggap sebagai suatu pengakuan atas hubungan yang dijalani. Banyak anak muda menganggapnya sebagai versi lebih ringan dari cincin tanda hubungan.

Nyatanya, media sosial bisa digunakan sebagai tempat berkembang biaknya perilaku posesif.

Mereka berusaha menandai kepemilikannya atas diri kita secara digital dengan posting dan tagging tanpa henti.

Selain itu, media sosial juga bisa dijadikan cara untuk terus mengawasi aktivitas dan keberadaan kita. Karena itu, jangan terlalu berbangga hati jika pasangan terlalu sering posting soal kita di Instagram.

Baca juga: Waspada, Inilah 5 Tanda Kekasih yang Posesif

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com