Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2021, 11:11 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Di dalam Islam, ibu hamil diberi keringanan untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan.

Namun, ibu hamil dengan kondisi sehat, bahagia, dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi boleh berpuasa.

"Kalau ibunya sehat dan gizi tercukupi, sudah ada penelitian bahwa tidak ditemukan pengaruh puasa Ramadhan terhadap pertumbuhan janin."

"Jadi ibu tidak usah khawatir, janin ibu akan baik-baik saja selama ibunya sehat dan kebutuhan gizinya tercukupi," kata Prof Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOGK, MPH dalam seminar awam dan media bertajuk "Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI", Senin (12/4/2021).

Untuk memastikan apakah ibu dalam keadaan sehat, dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum berpuasa.

Nah, untuk memastikan ibu dan bayi tetap sehat selama berpuasa, ada beberapa tips puasa untuk ibu hamil yang dapat dipraktikkan, antara lain:

1. Memastikan asupan nutrisi dan cairan

Banyak masyarakat beranggapan bahwa ibu hamil perlu makan lebih banyak karena memberi makan untuk dua orang. Namun, anggapan tersebut ternyata tidak tepat.

Menurut Dwiana, asupan kalori ibu hamil memang meningkat pada setiap trimester tapi bukan berarti ibu perlu makan dua kali lipat.

Pada trimester pertama, misalnya, asupan kalori meningkat 300 kalori.

Sebagai gambaran, kebutuhan tersebut bisa terpenuhi dengan mengonsumsi asupan tambahan, misalnya, segelas susu (100 kalori) dan dua porsi telur (70-100 kalori).

Penting untuk mengonsumsi makanan bernutrisi lengkap dan memastikan kebutuhan cairan tercukupi, yakni setidaknya delapan gelas sehari.

Pada waktu berpuasa, kita hanya bisa minum di waktu sahur dan berbuka puasa. Namun, kebutuhan cairan tetap dapat terpenuhi dengan pilihan makanan yang tepat.

Contohnya, alih-alih minum cendol saat berbuka, ibu hamil lebih disarankan mengonsumsi sup buah segar.

Tapi, hindari penggunaan susu kental manis. Ibu bisa menggantinya dengan susu segar dan tambahan sedikit gula atau mengandalkan rasa manis dari buah.

"Semangka, melon, kismis, apel, apapun buah-buahan, itu pun sudah mengandung air juga. Atau bisa ditambah agar-agar yang juga baik karena mengandung serat," katanya.

Makanan tinggi serat juga sangat dibutuhkan karena ibu hamil karena sistem pencernaannya sedikit terganggu akibat peningkatan hormon, khususnya progresteron.

Mengonsumsi banyak cairan serta makanan tinggi cairan dan serat dapat membantu mencegah konstipasi atau sembelit pada ibu hamil.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

2. Merasa nyaman

Pastikan ibu hamil tidak memaksakan diri berpuasa jika tidak merasa tubuhnya nyaman. Misalnya, sedang merasakan stres tinggi.

Stres bisa menyebabkan asam lambung naik.

"Kalau ibu nyaman, asama lambung naik sedikit tapi tidak mual, muntah, boleh berpuasa."

"Kalau merasa nyaman harus kita dukung untuk boleh berpuasa," kata Dwiana.

Jangan berpuasa jika merasakan kondisi kesehatan kurang baik, misalnya sering mengalami mual, muntah, atau gula darah dan tekanan darahnya tidak terkontrol.

Baca juga: Bahaya Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

3. Merasa pusing dan lemah atau mengalami kontraksi

Jika ibu sudah mencoba berpuasa namun merasakan sangat pusing atau lemah, maka segeralah berbuka.

Sebab, jika kondisi itu dipaksakan dikhawatirkan akan memengaruhi kondisi bayi.

Jika akan membatalkan puasa, mulailah dengan minum cairan, pergi ke tempat yang nyaman dan mengonsumsi makanan yang dapat menambah energi tubuh dengan segera, seperti kurma.

Selain itu, jika ibu mengalami kontraksi rahim tentunya juga disarankan segera berbuka.

"Berbuka segera, minum cairan dan pergi ke dokter, nanti keburu lahir," ucapnya.

Baca juga: 5 Alasan Ibu Hamil Harus Minum Minimal 10 Gelas Air Sehari

4. Mengawali berbuka dengan cairan

Ketika berbuka, ibu hamil maupun semua orang, disarankan untuk minum air terlebih dahulu.

Lakukan secara perlahan dan tidak tergesa-gesa. Menambahkan sedikit rasa manis diperbolehkan asal tidak berlebihan.

Setelah itu, makanlah makanan ringan yang mudah dicerna. Apalagi ketika awal kehamilan, usus ibu hamil biasanya masih belum bisa bekerja optimal.

"Makanan sedikit dan lambat, baru diikuti makan besar," ujar Dwiana.

Ibu hamil disarankan makan lima porsi nasi atau karbohidrat.

Untuk di bulan puasa, porsi tersebut bisa dibagi pada waktu sahur dan berbuka.

"Tidak usah sekaligus dimakan pada saat berbuka dan tidak usah merasa kecil hati bahwa membagi jumlah makanan ini tidak berarti hanya makan dua kali."

"Yang penting jumlahnya sesuai, jenis (sumber gizinya) sesuai, dan dibagi pada masa yang sesuai," katanya.

Baca juga: Cara Praktis Penuhi Kebutuhan Cairan dan Nutrisi Ibu Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com