Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2021, 15:51 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kopi sering kali diandalkan untuk membuat kita tetap segar dan terjaga.

Kandungan kafein dalam setiap jenis kopi berbeda. Namun, kafein secara umum merupakan stimulan alami bagi sistem saraf pusat yang bisa menghasilkan efek bahagia, berenergi, hingga kewaspadaan.

Bagi peminum kopi, menghentikan konsumsi minum kopi rasanya berat. Tapi, amankah dan bolehkah minum kopi di bulan puasa?

Terkait hal ini, dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK dari RS Pondok Indah, Pondok Indah menjelaskan, orang-orang yang sudah terbiasa mengonsumsi kopi sebetulnya boleh saja melanjutkan untuk megnonsumsinya selama bulan puasa.

Namun, untuk menghindari masalah, seperti pada perut, lambung atau dehidrasi, dianjurkan untuk mengurangi porsinya.

"Apabila biasa mengonsumsi kopi sebanyak dua sendok teh, dapat dikurangi menjadi satu sendok teh," kata Tirta melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

 

Jika tidak merasakan efek samping dari konsumsi kopi selama bulan puasa, maka kita bisa menerapkan pola konsumsi kopi seperti biasa.

Hanya saja, tentu kita tidak bisa mengonsumsinya di pagi atau siang hari.

Baca juga: 7 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Kopi Setiap Hari

Waktu minum kopi

Kopi dapat menyebabkan efek diuresis atau peningkatan produksi urin.

Meskipun ini juga bergantung pada jumlah dan jenis kopi, Tirta menyarankan untuk tidak mengonsumsinya di waktu sahur karena berpotensi memberi efek diuresis dan menyebabkan tubuh dehidrasi.

"Jika tidak perlu benar minum kopi, maka tidak perlu minum kopi saat sahur," ucapnya.

Untuk waktu sahur, ia menekankan pentingnya memerhatikan kelengkapan gizi yang kita asup.

Baca juga: Alasan Sebaiknya Jangan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

Pastikan tubuh mendapatkan asupan protein dan serat yang cukup, lemak baik, hingga mengupayakan untuk mengurangi makanan olahan yang digoreng.

Kita juga tidak perlu mengonsumsi makanan sahur berlebih. Makanlah secukupnya.

"30-40 persen dari kebutuhan energi harian sudah cukup," katanya.

Apalagi, beberapa orang terbiasa langsung tidur setelah makan sahur dan salat.

Kebiasaan tersebut dapat memicu kenaikan asam lambung dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

Kondisi ini lebih mungkin tejradi jika kita menderita refluks asam atau penyakit gastroesophageal reflux (Gerd).

Baca juga: Awas, Ini Bahayanya Jika Sering Rebahan Setelah Makan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com