KOMPAS.com - Jauh sebelum manusia mengenal pasta dan sikat gigi, siwak sudah dipergunakan untuk membersihkan gigi dan mulut.
Banyak umat Islam di seluruh dunia, terutama di negara-negara Arab, menganggap siwak sebagai pembersih gigi terbaik.
Siwak menurut mereka sudah cukup menjaga kebersihan gigi tanpa perlu obat kumur, sikat gigi, atau pergi ke dokter gigi.
Siwak (Salvadora persica) adalah semak besar, bercabang rapi, dan pohonnya banyak ditemukan di daerah yang kering dan gersang.
Batang tanaman pembersih gigi ini telah digunakan selama berabad-abad untuk membersihkan gigi dan direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk digunakan sebagai pembersih gigi dan mulut, terutama di daerah-daerah yang sudah terbiasa menggunakannya.
Penggunaan siwak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk rutinitas kebersihan gigi, terutama sebelum salat dan selama bulan suci Ramadhan.
Namun selain itu, penggunaan siwak juga ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
Siwak memiliki setidaknya 19 kelompok bahan aktif yang membantu memperkuat gigi sekaligus menjaga kesehatannya, antara lain:
Baca juga: Khasiat Pasta Gigi dengan Ekstrak Kayu Siwak
Menurut penelitian yang dilakukan WHO dan beberapa organisasi kesehatan independen lainnya, ditemukan bahwa orang yang rutin menggunakan siwak cenderung lebih sedikit memerlukan perawatan gigi daripada orang-orang yang tidak menggunakannya untuk perawatan gigi dan mulut.
Penelitian membuktikan bahwa penggunaan siwak secara teratur juga memiliki efek teurapetik dan melawan sejumlah penyakit gusi.
Selain itu, ketika digunakan sebagai tambahan untuk pasta dan sikat gigi biasa, siwak diyakini dapat membantu memberikan hasil yang nyata terhadap penurunan kemunculan plak dan kesehatan gusi.
Beberapa manfaat siwak untuk kesehatan gigi dan mulut jika digunakan secara rutin, di antaranya:
Berbagai jenis rasa makanan yang kini tersedia berpotensi menyebabkan kerusakan pada gigi kita.
Gigi berlubang dapat terjadi ketika enamel gigi rusak akibat proses pembusukan oleh bakteri yang ada di dalam rongga mulut.
Sebagian besar pasta gigi menggunakan flourida untuk mengatasi kerusakan tersebut.