Makanan tinggi protein dan lemak cenderung sulit dicerna sehingga menyisakan sampah metabolisme.
Sementara makanan yang kurang serat menyebabkan partikel feses menjadi kering, kecil, dan ringan, sehingga sulit bergerak dari usus besar menuju anus.
Kondisi ini semakin parah jika kita juga kurang minum air putih.
Baca juga: 4 Cara Makan Lebih Banyak Serat agar Tubuh Lebih Sehat
Kondisi hormonal juga dapat menyebabkan konstipasi. Biasanya, kondisi ini terjadi pada ibu hamil.
Sebabnya, pembesaran kandungan atau uterus menekan usus tempat keluarnya sisa kotoran sehingga kotoran bergerak lebih lambat.
Baca juga: 5 Cara Ampuh Atasi Sembelit Saat Haid
Obat antipusing, antidepresi, hingga antimag yang mengandung alumunium serta suplemen besi juga cenderung memperlambat gerakan sisa makanan di usus.
Terlalu sering menggunakan obat pencahar juga bisa berakibat kurang baik.
Sebab, jika kita terbiasa mengonsumsi obat dan suplemen dengan cara yang kurang bijak, ketika tidak mengonsumsinya saraf dan otot usus akan menjadi kurang peka untuk bekerja dengan sendirinya.
Baca juga: Benarkah Stres Bisa Sebabkan Perut Sembelit?
Beberapa cara mengatasi sembelit yang dapat dipraktikkan, termasuk jika kita mengalaminya di bulan puasa, antara lain:
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, kurang serat bisa menyebabkan sembelit.
Untuk itu, cobalah untuk menambah konsumsi makanan berserat. Menurut Healthline, beberapa contoh makanan berserat seperti oat, roti atau sereal gandum, sayuran dan buah tinggi serat, hingga kacang-kacangan.
Pastikan minum banyak air ketika mengonsumsi makanan tersebut untuk membantu mendorong feses.
Untuk buang air besar secara normal, rata-rata orang perlu minum air delapan gelas sehari.
Jika sembelit yang dialami disebabkan oleh kurang minum air putih, cobalah menambah konsumsi air putih.
Memilih toilet jongkok juga diyakini lebih merangsang feses untuk keluar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.