Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2021, 11:22 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Walau kuning adalah warna yang banyak kita temui di alam, tetapi ini adalah warna yang sangat sulit diproduksi pada bahan seperti keramik.

Namun kesulitan pembuatan itu justru mendorong produsen jam tangan Hublot untuk menjadikannya bahan bagi arloji terbarunya.

Hublot Big Bang Unico Yellow MagicHublot Hublot Big Bang Unico Yellow Magic
Dengan semboyan "Be the first, be unique, be different", Hublot memang selalu mencoba memunculkan bahan baru dalam pembuatan jam tangannya, tidak terkecuali seri Big Bang Unico Yellow Magic.

Bagian yang menarik di sini adalah jam tangan itu terbuat dari keramik. Bahan yang tadinya dianggap kuno tersebut sekarang menjadi andalan dalam pembuatan jam karena sifatnya yang tangguh, ringan, antimagnetik, tahan air dan bahan kimia, serta tidak luntur.

Secara tradisional, keramik berwarna sulit diproduksi, karena proses pembuatannya membutuhkan temperatur tinggi. Panas cenderung merusak pigmen, dan itulah sebabnya keramik hitam dan putih menjadi jenis yang paling umum.

Sedangkan membuat keramik berwarna kuning dengan cara konvensional hanya akan menghasilkan warna pucat yang mengecewakan.

Untuk mengatasinya, Hublot menurunkan suhu pembuatan keramik namun mengimbangi dengan tekanan tinggi. Dengan cara itu, jam tangan keramik kuning cerah hadir di hadapan kita.

Raphael Nussbaumer, Chief Product & Purchasing Officer Hublot dalam acara virtual Selasa (13/4/2021) mengatakan bahwa keramik baru ini dikembangkan selama empat tahun untuk menciptakan pigmen kuning yang benar-benar cerah.

Hasil akhirnya tidak hanya menciptakan pigmen kuning yang menyala, tetapi juga jauh lebih keras daripada bahan casing keramik tradisional, dengan kekerasan keseluruhan 1350 HV (keramik casing biasa memiliki kekerasan 1200 HV).

Baca juga: Magic Gold, Jam Tangan Berbahan Campuran Emas dan Keramik dari Hublot

Hublot Big Bang Unico Yellow MagicHublot Hublot Big Bang Unico Yellow Magic
"Saat kami berhasil membuat jam tangan keramik merah cerah tahun 2018, bisa dikatakan bahwa hampir semua warna lain bisa dibuat," kata CEO Hublot, Ricardo Guadalupe, dalam sebuah pernyataan.

Adapun arloji berdiameter 42 mm ini merupakan anggota terbaru dari seri Chronograph Big Bang Unico yang pertama kali diperkenalkan delapan tahun lalu.

Mesin yang disematkan adalah Unico HUB1242 buatan Hublot yang memiliki cadangan daya 72 jam. Gerakan mesin ini bisa dilihat karena Hublot Big Bang Unico Yellow Magic memiliki dial kerangka seperti model Big Bang Unico sebelumnya.

Namun tentu saja bagian paling menonjol dari jam tangan ini adalah casing keramik kuningnya. Tampilan itu dilengkapi dengan jarum, angka, indeks, serta gelang karet yang juga berwarna kuning.

Hublot menjaga skema warna antara casing dan dial melalui penggunaan warna hitam untuk bagian lain termasuk sistem mekanis mesin jam, tanpa terlihat berlebihan. Skema warna kuning hitam ini memberikan kesan sporty pada desain yang berani.

Jam tangan Big Bang Unico Yellow Magic ini tidak hanya cocok dengan tren warna 2021, tetapi juga membuka masa depan produksi material sebagai bidang inovasi kami,” lanjut Guadalupe.

Hublot Big Bang Unico Yellow Magic hanya akan dibuat sebanyak 250 buah, dan baru tersedia musim semi ini di butik Hublot dengan harga 26.200 dollar AS atau sekitar Rp 384 juta.

Bila kamu berkesempatan memiliki atau memakainya, arloji tersebut pasti akan menjadi pusat perhatian dengan warna kuning cerahnya.

Baca juga: Koleksi Terbaru dari Hublot, Arloji Berbahan Safir Tembus Pandang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com