Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2021, 12:50 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di awal pandemi tahun lalu, para ilmuwan dan ahli memelajari manfaat vitamin D untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kemudian pada September 2020, dokter dan pakar imunologi asal Amerika, Anthony Fauci mengatakan vitamin D membantu mencegah tubuh terinfeksi Covid-19. Ia juga merekomendasikan orang-orang untuk mendapatkan asupan vitamin D.

Lantas, perlukah kita mengonsumsi vitamin D untuk mencegah atau mengobati infeksi Covid-19?

Peran vitamin D

Vitamin D berperan penting dalam kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Ada bukti yang menyebutkan bahwa vitamin tersebut juga membantu menjaga sistem kekebalan berjalan dengan baik.

Beberapa tahun terakhir, para peneliti terus memelajari efek suplementasi vitamin D pada infeksi pernapasan.

Baca juga: Apa Dampaknya jika Bayi dan Anak Kekurangan Vitamin D?

Banyak uji klinis tidak menemukan efek yang berarti, sedangkan uji coba lainnya menyarankan penggunaan vitamin D dapat melindungi tubuh.

Sebuah studi pada tahun 2017 yang menganalisis 25 uji coba terkendali secara acak menyimpulkan, vitamin D membantu mencegah infeksi saluran pernapasan akut.

Vitamin D bisa meningkatkan sistem kekebalan dalam beberapa cara, menurut salah satu penulis studi, Dr Adit Ginde.

Ginde juga merupakan profesor kedokteran darurat di University of Colorado School of Medicine.

Salah satu mekanisme vitamin D, kata dia, adalah meningkatkan peptida antimikroba yang berfungsi sebagai antibiotik alami dan pelindung antivirus terhadap patogen.

Menurutnya, kekurangan vitamin D menyebabkan disfungsi dalam sistem kekebalan.

Baca juga: Cukupi Vitamin D agar Kekebalan Tubuh Meningkat

Ilustrasi makanan yang menjadi sumber vitamin D.iSTOCK/yulka3ice Ilustrasi makanan yang menjadi sumber vitamin D.

Kaitan antara kekurangan vitamin D dengan Covid-19

Pada awal pandemi, para peneliti melihat adanya tumpang tindih antara populasi yang berisiko tinggi sakit parah akibat Covid-19 dan orang-orang yang kekurangan vitamin D.

Hal itu ditemukan pada orang-orang yang kelebihan berat badan, lansia, dan orang berkulit gelap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com