KOMPAS.com - Tanaman porang kini sedang menjadi primadona karena laris manis diburu di pasar ekspor. Harga tanaman porang yang mencapai Rp10.000 per kilogram membuat banyak orang tergiur untuk mulai membudidayakannya.
Manfaat porang sebenarnya sangat banyak, dijadikan bahan pangan juga bahan baku industri kosmetik dan obat-obatan. Selama ini orang hanya mendapatkan hasil dari tanaman porang liar.
Padahal tanaman ekspor ini sebenarnya mudah dibudidayakan. Tanaman porang juga tidak butuh waktu lama untuk dipanen.
Pembibitan tanaman ini bisa dimulai dari potongan umbi batang, umbi yang telah memiliki titik pertumbuhan dan umbi katak.
Opsi lainnya dengan menanamnya langsung dari biji bunganya secara langsung.
Baca juga: Tergiur Harga Tinggi, 700 Petani di Semarang Beralih Tanam Porang
Dikutip dari laman Kementriaan Pertanian, tanaman yang memiliki nama latin Amorphophallus muelleri blume ini dapat tumbuh di semua jenis tanah dengan ketinggian 0 sampai 700 mdpl.
Meski perawatannya mudah namun ada sejumlah hama yang harus diwaspadai. Beberapa diantaranya ialah ulat, belalang, siput, daun terbakar matahari dan jamur pada umbinya.
Tak butuh lahan luas
Kita tidak membutuhkan lahan yang luas untuk mulai menanamnya. Asalkan ada tumbuhan penaungnya maka kita bisa segera mulai membudidayakan komoditas ekspor ini.
Ada beberapa langkah mudah menanam tanaman porang yang bisa dilakukan seperti dikutip dari akun instagram Harvest Day Farm antara lain:
Baca juga: Dapat Rp 900 Juta dari Panen Porang, Petani Ini Beli Mobil dan Tanah
Kita tidak membutuhkan lahan yang luas dan bersihkan dari gulma. Untuk proses awal, kita membutuhkan sinar matahari yang cukup.
Namun, pastikan ada deretan pohon yang bisa jadi naungan untuk tanaman porang.
Tanaman yang rimbun namun tidak terlalu rapat merupakan lokasi yang ideal untuk kebutuhan cahaya matahari dan kelembaban porang.
Setelah itu, lakukan proses penggemburan untuk mempersiapkan lahan. Buat lubang tanam seluas 25x50 sentimeter atau 25x60 sentimeter.
Jangan lupa untuk mengisinya dengan pupuk kompos dan sekam agar pertumbuhan tanaman optimal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.