Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2021, 13:49 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

  • Penanaman bibit

Penanaman sebaiknya mulai dilakukan pada awal musim hujan. Proses tanam dengan umbi bisa dilakukan langsung ke lahan yang disiapkan.

Jika kita ingin membudidayakannya dengan biji, akan lebih baik jika pembibitan dilakukan terlebih dahulu dengan polybag.

Baca juga: 7 Cara Menanam Porang dari Tanah hingga Panen agar Hasil Berkualitas

  • Pemupukan

Pemupukan pertama dilakukan pada lubang tanam yang telah disiapkan. Sedangkan pemupukan kedua bisa dilakukan ketika tanaman porang mulai tumbuh.

Gunakan pupuk organik atau pupuk kimia berjenis NPK atau TSP untuk tanaman porang. Umumnya tanaman ini tidak terlalu membutuhkan pupuk anorganik untuk berkembang secara maksimal.

Tanaman porang biasanya mulai berkembang setelah lima bulan lamanya. Setelah itu, tanaman akan mulai menguning dan mati dengan sendirinya.

Saat itu pula biasanya umbi katak yang ada di daun dan tangkainya akan berjatuhan. Umbi katak ini juga bisa dijual.

Namun banyak yang lebih memilih menggunakannya untuk ditanam kembali.

Baca juga: Awalnya Cuma Modal Cabut Bibit Porang di Hutan, Kini Raup Untung Rp 50 Juta dan Bisa ke Jepang

  • Pembersihan gulma

Porang biasanya ditanam di awal musim hujan karena sangat potensial terkena gulma. Karena itu lakukan pembersihan atau penyiangan secara rutin.

Gunakan alat bantu seperti sekop dan cangkul untuk membersihkan gulma. Timbun sisa gulma yang telah dibersihkan di dalam tanah agar bisa menjadi pupuk tanaman.

  • Penjarangan

Kita perlu melakukan penjarangan jika ada terlalu banyak batang tanaman yang tumbuh pada satu lubang. Hal ini bisa membuat umbi porang tidak berkembang dengan optimal dan ukurannya terlalu kecil.

Baca juga: 5 Fakta soal Tanaman Porang

  • Panen

Kita bisa memanen porang lebih cepat jika menanamnya langsung dari umbi yakni hanya dalam waktu tujuh bulan saja.

Sedangkan penanaman dengan bagian katak membutuhkan waktu lebih lama, berkisar 18 sampai 24 bulan sesudahnya.

Proses panen bisa dilakukan dengan menggali umbinya. Jika ingin mendapatkan untung lebih banyak, proses panen sebaiknya dilakukan di musim kemarau.

Biasanya ini adalah waktu ketika harga porang lebih mahal. Umbi ini juga bisa dijual dalam kondisi basah maupun kering.

 Baca juga: Mengenal Tanaman Porang, Si Umbi Bahan Baku Mi Shirataki

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com