Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah Mudah Menanam Cabai di Pot dan Wadah Bekas

Kompas.com - Diperbarui 02/09/2021, 08:13 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Fungsinya adalah untuk menyimpan air atau unsur hara, porositas tinggi, sistem aerasi, dan drainasenya yang baik.

Kelebihan sekam bakar adalah tidak memerlukan sterilisasi karena patogen penyebab penyakit telah mati selama prosees pembakaran. Media tanam ini juga mengandung banyak karbon.

Kita juga memerlukan pupuk kandang untuk memperbaiki struktur media tanam dan meningkatkan jumlah organisme media yang berguna dalam proses penguraian bahan organik menjadi bahan yang tersedia bagi tanaman.

Pupuk kandang juga berguna untuk menahan air di dalam tanah.

Pupuk kandang yang digunakan adalah yang telah terdekomposisi. Cirinya adalah memiliki tekstur remah, kering, berwarna cokelat, tidak berbau, dan tidak panas.

Pupuk kandang juga bisa berupa kotoran ayam, kotoran sapi atau kotoran kambing.

Namun, pupuk ini perku disterilkan terlebih dahulu dengan mengukusnya selama setengah hingga satu jam.

Persiapan media tanam untuk menanam tanaman cabai di pot adalah sebagai berikut:

  • Buatlah campuran media tanam berupa tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:2:1 atau campuran tanah, sekam bakar, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Lalu aduk campuran hingga rata.
  • Cek keasaman media tanam dengan pH meter atau kertas lakmus. Nilai pH yang ideal bagi tanaman cabai berkisar 5,5-6,8.
  • Jika pH kurang dari 5,5 berikan tanaman kapur dolomit atau berikan pupuk belerang jika pH lebih dari 6,8.
  • Tambahkan pupuk dasar anorganik seperti NPK 16-16-16 sebanyak 5 gram per pot. Tambahkan pula setengah sendok teh insektisida sistemik, seperti Furadan 3G untuk mengendalikan hama dalam media tanam. Aduk merata dan biarkan campuran tersebut selama satu hingga dua minggu sebelum digunakan.
  • Masukkan pecahan genting atau bata merah ke bagian dasar pot sebagai pengendali drainase. Kemudian, masukkan media yang telah disiapkan ke dalam pot hingga menyisakan lebih kurang 5 cm dari bibir pot.
  • Tempatkan pot berisi media di tempat terbuka dan mendapatkan cahaya matahari. Lakukan kegiatan ini beberapa hari sebelum penanaman dilakukan.

Baca juga: Ingin Memilih Pupuk untuk Tanaman Sayuran? Ini Panduannya

3. Waktu dan cara tanam

Menanam tanaman cabai di dalam pot tidak bergantung pada waktu dan musim, melainkan didasarkan oleh siklus dan manajemen pemanenan.

Jika ingin panen setiap hari, misalnya, maka perlu dilakukan pengaturan waktu tanam.

Cara menanam tanaman cabai di dalam pot, yakni:

  • Lakukan penanaman di pagi hari sebelum pukul 09.00 atau sore setelah pukul 15.30 untuk menghindari tanaman stres. Hindari menanam pada siang hari.
  • Lakukan seleksi bibit. Gunakan bibit berusia 5-6 MST atau memiliki enam helai daun yang dalam keadaan sehat, normal, dan vigor.
  • Cabut bibit dengan hati-hati dari tray semai yang media semainya cukup kering. Jika bibit disemai di polibag, ambil polibag berisi bibit tersebut lalu balikkan dengan pangkal batang bibit dijepit oleh jari telunjuk dan jari tengah. Kemudian, tepuk bagian dasar polibag secara perlahan dan hati-hati agar bibit keluar bersama akar dan medianya. Usahakan media tanam tidak terbongkar untuk mencegah kerusakan akar.
  • Siram media tanam dalam pot sebelum penanaman. Gunakan kayu atau bambu kecil untuk membuat lubang tanamm. Selanjutnya, tanam bibit di lubang tersebut dan padatkan dengan ujung jari.
  • Siram lubang yang telah ditanami bibit tanaman cabai dengan larutan fungisida untuk mencegah serangan cendawan. Selain itu, semprotkan larutan pupuk daun Gandasil 2 gram/liter sebanyak 250 mililiter per tanaman.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Tanam Cabai di Rumah

4. Pemeliharaan

Kegiatan pemupukan susulan di pot adalah sebagai berikut:

Larutkan NPK 15.15.15 sebanyak lima sendok makan ditambah satu sendok makan pupuk daun, seperti Gandasil D (fase vegetatif) atau Gandasil B (fase degeneratif) dalam 10 liter air atau satu ember besar. Kemudian, kocorkan sebanyak 250 mlililiter atau satu gelas pada setiap rumpun tanaman. Berikan pupuk kocor tersebut setiap minggunya.

Semprotkan pupuk daun, seperti Gandasil D (fase vegetatif) dan Gandasil B (fase generatif) dengan konsentrasi 2 gram/liter setiap minggu. Berikan pupuk daun tersebut tiga hari setelah pemberian pupuk kocor.

Baca juga: Jangan Dibuang, Ampas Kopi Bisa Jadi Pupuk Tanaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com