Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 7 Jenis Hama Tanaman Cabai dan Gejalanya

Kompas.com - 16/04/2021, 21:03 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com -Tanaman cabai memang bisa ditanam di berbagai tempat, baik di lahan luas maupun pekarangan rumah dan pot.

Namun, bukan berarti menanam cabai adalah hal yang mudah. Kegagalan menangkal serangan hama tanaman cabai juga bisa memengaruhi keberhasilan dalam menanam.

Menurut buku Budidaya Cabai: Panen Setiap Hari yang ditulis oleh Prof Dr Ir Muhamad Syukur, SP, MSi, Dr Rahmi Yunianti, SP, MSi, dan Rahmansyah Dermawan SP, MSi (2014), beberapa hama merupakan pembawa (vektor) penyakit tanaman.

Misalnya, thrips, apids, dan tungau merupakan vektor penyakit keriting kuning (begomovirus).

Satu ekor hama dapat menularkan penyakit dari tanaman sakit ke tanaman sehat hanya dalam waktu beberapa hari saja. Serangan ini juga akan lebih tinggi di musim kemarau.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui hama yang mengancam tanaman cabai dan seperti apa gejala kemunculannya, yakni sebagai berikut:

1. Thrips

Selain cabai, inang lainnya dari hama ini adalah tembakau, kopi, ubi jalar, hingga kacang-kacangan.

Thrips merupakan vektor virus yang dapat menyebabkan penyakit keriting.

Thrips berwarna kuning kecokelatan dan gerakannya sangat cepat. Pada saat kemarau, populasinya sangat tinggi.

Hama ini menyukai daun-daun muda.

Gejala awal serangan thrips pada tanaman cabai adalah daun yang terserang memperlihatkan gejala noda keperak-perakan yang tidak beraturan akibat adanya luka dari cairan makan sserangga tersebut.

Setelah beberapa waktu, noda keperakan tersebut akan berubah menjadi cokelat tembaga dan daun-daun akan mengeriting ke atas.

Kegiatan pengendalian thrips antara lain:

  • Tidak menanam cabai secara bertahap pada lokasi yang berdekatan untuk jangka waktu lama. Sebab, tanaman muda akan terserang cukup parah. Jadi, lakukan pergiliran tanaman atau kosongkan area penanaman lebih kurang satu bulan untuk memutus siklus hama.
  • Menyemprotkan insektisida secara teratur. Gunakan insektisida seperti Curacron 50 EC konsentrasi 2 mililiter/liter, Agrimex 18 EC konsentrasi 1 mililiter/liter, Abuki 50 SL, Demolish 18 EC, atau Abamectin 21 EC.

2. Kutu daun

Hama ini dapat menyebabkan kerugian secara langsung karena mengisap cairan daun atau batang tanaman.

Ini membuat daun yang terserang menjadi keriput, kekuningan dan terpuntir sehingga pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil. Bahkan, tanaman bisa menjadi layu dan mati.

Kutu daun juga bisa membawa kerugian tidak langsung karena menjadi vektor virus tertentu, seperti virus menggulung daun kentang (PLRV) dan virus kentang (PVY).

Intensitas serangan penyakit virus lebih tinggi pada musim kemarau, yaitu ketika populasi kutu daun tinggi.

Serangan hebat dari kutu daun dapat menyebabkan semua daun berguguran dan tanaman merana.

Kegiatan pengendalian kutu daun sama seperti pada thrips.

Baca juga: Waspada, Jenis Hama dan Penyakit yang Mengancam Tanaman Hidroponik

3. Tungau

Tungau adalah hama yang berukuran sangat kecil atau kurang dari 1 milimeter, mirip laba-labba dan hidup di bagian bawah daun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com