Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Raisa, Ini Alasan untuk Tak Tampilkan Wajah Anak di Medsos

Kompas.com - 17/04/2021, 16:08 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Kita memang tidak bisa mendapatkan banyak pelajaran dari sebuah studi kecil.

Tapi, poin penting dari studi ini sangatlah jelas bahwa para ibu tersebut sepenuhnya sadar akan bahaya mengunggah foto anak mereka secara online. Tetapi, mereka tetap ingin melakukannya.

Banyak dari ibu tersebut tetap bersedia membagikan identitas pribadi tentang diri dan anak mereka tidak hanya kepada teman, keluarga, dan pengikut di media sosial, tetapi juga kepada merek-merek komersil di media sosial.

Pada akhirnya, data mereka terekspos untuk orang asing dan para pemasar.

Alasan para ibu membagikan foto anak-anak mereka beragam, mulai dari rasa bangga yang terlihat jelas hingga alasan pribadi, seperti kerentanan terhadap ciitra tubuh mereka, tanggung jawab baru, dan tuntutan baru, hingga merasa kelelahan, depresi, dan kecemasan.

"Mengepos pengalaman mereka dan berbagi informasi pribadi tentang diri dan anak-anak mereka berfungsi sebagai strategi penanggulangan (coping strategy), terutama terkait dengan mencari penegasan atau dukungan sosial atau bantuan dari stres, kecemasan atau depresi yang mereka alami," ungkap peneliti.

Namun, motivasi yang lebih berbahaya adalah mengunggah foto anak demi mendapatkan penilaian, lewat "like" atau umpan balik, untuk membuat dirinya merasa dilihat, bahagia, dan sempurna.

"Sebagian ibu dengan semangat mengunggah tonggak sejarah (milestone) anaknya, seperti ulang tahun pertama atau momen lucu lainnya, kemudian menunggu dengan semangat afiramsi dalam bentuk "like" atau komentar," kata peneliti.

Penelitian lebih lanjut terkait topik ini masih dibutuhkan.

Baca juga: Unggah Foto Anak di Media Sosial Bukan Bentuk Perhatian dan Kasih Sayang

 

Pada akahirnya, mengunggah sesuatu tentang anak di media sosial tak selalu buruk.

Membagikan sedikit sisi hidup kita di media sosial bisa membuat kita lebih dekat dengan teman-teman kita di dunia maya.

Hal yang terpenting adalah kita perlu lebih sadar tentang apa yang kita bagikan secara publik.

Sebelum mengunggah sesuatu, pastikan kita sudah memahami konsekuensinya dan tidak membagikan segala sesuatu secara berlebihan.

Selain itu, kita tahu bahwa para orangtua, khususnya para ibu, harus terus mendapatkan dukungan.

Pahami adanya tekanan yang dihadapi para orangtua untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya sehingga mereka kerap mencari dukungan secara online. Ini sebetulnya dapat diatasi.

Langkah awalnya bisa dengan mengedukasi mereka tentang risiko dari menunjukkan privasi, mendidik mereka tentang siapa saja yang seharusnya boleh melihat konten mereka dan bagaimana mengendalikan konten mereka demi melindungi anak-anak mereka di masa depan.

Baca juga: Jangan Sembarangan Unggah Foto Anak di Media Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com